Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kisruh antara Hong Kong dan China membuat banyak pihak terpolarisasi. Sebagian orang mendukung tindakan China. Sementara, sebagian lagi memberikan dukungannya kepada Hong Kong.
ADVERTISEMENT
Salah satu pihak yang memberikan dukungan kepada Hong Kong adalah General Manager (GM) Houston Rockets, Daryl Morey. Pria yang bertanggung jawab atas semua hal tentang Rockets itu menyatakan dukungannya terhadap Hong Kong via cuitan singkat di Twitter.
“Fight for freedom, stand with Hong Kong,” tulis Morey.
Tak ada yang tahu bahwa twit Morey itu akan berdampak besar, tak hanya buat dirinya, tetapi juga Rockets, bahkan NBA .
***
Sebelumnya, perlu dipahami konflik antara Hong Kong dan China terlebih dahulu. Pada Februari 2019 lalu, parlemen Hong Kong membahas RUU Ekstradisi. Jika RUU tersebut disahkan, Hong Kong (juga dua wilayah lain yang berada di China Daratan: Taiwan dan Macau) mesti mengekstradisi tahanan ke China.
ADVERTISEMENT
Nah, RUU Ekstradisi ini ditentang habis-habisan oleh penduduk Hong Kong. Di mata mereka, RUU ini ditunggangi oleh China. Kalau RUU ini disahkan, China ditakutkan akan melakukan banyak intervensi terhadap pemerintahan Hong Kong.
Dari situ, demonstrasi besar-besaran dilakukan. Bahkan, tak sedikit korban yang jatuh.
Memang, Hong Kong merupakan bagian dari China. Namun, Hong Kong tetap memiliki sistem pemerintahan, politik, bahkan mata uang sendiri. Di Hong Kong, demokrasi—suatu hal yang tak bisa ditemui di China—adalah sebuah hal yang normal.
Pada September 2019, pemerintah Hong Kong akhirnya menghentikan pembicaraan soal RUU Ekstradisi ini secara permanen. Meskipun begitu, suasana di Hong Kong masih belum benar-benar kondusif. Demonstrasi, yang didominasi anak-anak muda, secara implisit mulai menyuarakan keinginan untuk Hong Kong lepas dari kungkungan China.
ADVERTISEMENT
Hal ini tentu tidak ditanggapi dengan baik oleh pihak China. Sampai saat ini, China memang belum melakukan tindakan langsung ke Hong Kong. Namun, orang-orang yang mendukung Hong Kong pasti akan mendapatkan citra yang sangat buruk di mata sebagian besar orang China.
***
Morey jelas menjadi salah satunya. Setelah mengeluarkan twit itu, ia langsung diserang oleh pendukung (kebanyakan bot, karena di China, Twitter dilarang) China. Tak sampai di situ. Per The Ringer, Asosiasi Basket China (CBA), pebisnis China, bahkan pemerintah China mencela Morey dan mengadukan twit sang GM kepada atasannya di Rockets.
Alhasil, Rockets kabarnya mulai mempertimbangkan untuk memecat Morey dari posisinya. Hal ini diungkapkan oleh orang dalam di NBA kepada The Ringer.
ADVERTISEMENT
Twit Morey pada akhirnya dihapus. Namun, efeknya, layaknya virus, begitu cepat menyebar. CBA memutuskan untuk menghentikan sementara kerja sama mereka dengan Rockets. Sementara, Tencent—pemegang hak siar NBA di China—telah menyiratkan bahwa pertandingan Rockets tak akan mereka tayangkan.
Itu belum berhenti. Per BBC, penayangan pramusim NBA—yang sedang berlangsung saat ini—dipastikan akan dihentikan. Dua tim NBA lainnya, Brooklyn Nets dan Los Angeles Lakers, kebetulan sedang berada di China saat ini. Kedua tim ini akan bertanding di Shanghai (10/10/2019) dan Shenzhen (12/10) waktu setempat.
Namun, acara Lakers dan Nets berantakan. Sesi latihan terbuka yang dicanangkan batal. Bahkan, menurut South China Morning Post, acara NBA Care—acara amal NBA —yang diikuti oleh kedua tim itu telah resmi dibatalkan atas permintaan pemerintah China.
ADVERTISEMENT
Efek ini kemungkinan belum akan berhenti. Untuk itu, Rockets dan NBA sudah mengeluarkan permintaan maaf secara terbuka kepada China atas twit Morey. Implikasi dari upaya Rockets dan NBA mungkin, mereka tak ingin kehilangan pasar di China.
Di China, Rockets dan NBA secara keseluruhan sangat populer. Berdasarkan survey dari Mailman Group pada September 2019, dikutip dari NBC, Rockets merupakan tim yang paling populer kedua di China.
Popularitas Rockets di China tentu meroket karena satu pemain, Yao Ming. Legenda basket China ini sempat menjadi bintang Rockets di era 2000-an. Yao bahkan menjadi pemain China pertama yang masuk ke Hall of Fame NBA. Ironisnya, Yao kini menjadi Presiden CBA yang ikut mencekal Rockets.
ADVERTISEMENT
NBA sendiri punya pertaruhan finansial besar di China. Dengan Tencent, NBA baru meneken kontrak pada Juli 2019 lalu, yang mengikat mereka hingga musim 2024/25 mendatang. Hampir 500 juta orang China menyaksikan NBA via Tencent. Bukan tak mungkin, Tencent bakal membatalkan kesepakatan ini.
Lebih dari itu, NBA memiliki kantor sendiri di Beijing dan Shanghai. Mereka juga memiliki akademi yang tersebar di China. Sejak beberapa tahun terakhir, China rutin menjadi tempat pramusim tim-tim NBA.
Bintang-bintang besar NBA juga ada yang terafiliasi dengan China. Penggawa Golden State Warriors, Klay Thompson, diikat selama 10 tahun oleh produsen sepatu asal China, Anta. Sementara, legenda Miami Heat, Dwyane Wade, memiliki kontrak seumur hidup dengan produsen peralatan olahraga, Li-Ning. Keduanya merupakan pemain yang memiliki cincin NBA.
ADVERTISEMENT
***
Tentu saja, banyak yang mendukung Morey. Beberapa senator di AS seperti Ted Cruz, Rick Scott, dan Josh Hawley telah menyuarakan dukungan terhadap Morey, dan menyayangkan tindakan NBA yang meminta maaf kepada China.
“Kami lebih baik dari ini. Hak asasi manusia tak boleh dijual, dan NBA tak boleh membantu penyensoran ala komunisme China,” kata Cruz.
Komisioner NBA, Adam Silver, menegaskan bahwa NBA tak akan melarang pemain, pelatih, ataupun semua pihak yang terlibat di sana untuk menyuarakan pandangan mereka. Namun, di satu sisi, Silver menyatakan bahwa NBA tak bertanggung jawab atas pandangan siapa pun itu. Dengan kata lain, Silver berusaha untuk tidak memihak siapa pun di sini.
ADVERTISEMENT
Morey sendiri merupakan figur yang penting bagi Rockets. Dalam masa kepemimpinannya sejak 2007 silam, Rockets tak pernah mencatatkan kekalahan lebih banyak dari kemenangan dalam satu musim. Ia juga sukses mendatangkan bintang Rockets saat ini, James Harden, dalam pertukaran yang sensasional dengan Oklahoma City Thunder.
Pemilik Rockets, Tilman Fertitta, bahkan sempat menyatakan bahwa Morey merupakan GM terbaik di NBA . “Saya memiliki GM terbaik di liga. Semua baik-baik saja antara saya dan dia,” kata Fertitta kepada ESPN.
Morey pun sudah membuat permintaan maaf panjang lebar di akun Twitter pribadinya.
Namun, pertanyaan masih tetap tersisa. Akankah China melupakan masalah ini dan mencabut semua boikot-boikot yang telah keluar? Apa yang akan Rockets dan NBA lakukan untuk mempertahankan pasar mereka di China? Akankah Morey tetap dipekerjakan oleh Rockets? Menarik untuk dinanti bagaimana semua pertanyaan ini terjawab.
ADVERTISEMENT