Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Terkena Cedera ACL, Kristaps Porzingis Menepi Hingga Akhir Musim
7 Februari 2018 19:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Forward andalan New York Knicks, Kristaps Porzingis, dipastikan harus mengakhiri musim ini lebih cepat dari kawan-kawannya. Hal ini terjadi lantaran pemain berusia 22 itu didiagnosis menderita cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL).
ADVERTISEMENT
Porzingis mendapat cedera ini ketika membela Knicks di laga melawan Milwaukee Bucks, Rabu (7/2/2018) pagi WIB, yang berakhir untuk kemenangan Bucks 103-89.
Cedera ACL yang didapatkan Porzingis terjadi di menit ketiga kuarter dua, ketika Giannis Antetokounmpo mencoba memblok dunk yang dilakukannya. Meski percobaannya itu berbuah poin, Porzingis mendarat dengan hanya bertumpu dengan kaki kiri. Ini menjadi penyebab otot ACL-nya terkena cedera.
Pemain asal Latvia itu pun terkapar di bawah ring, meringis, memegangi lutut kirinya, dan memukul-mukul lantai, pertanda nyeri yang tak terperi. Porzingis pun dibopong oleh ofisial Knicks dan dilarikan ke ruang ganti.
Usai laga, hasil pindai MRI memastikan Porzingis terkena cedera cukup parah di otot ACL. Namun, yang lebih membikin Knicks dan pendukungnya patah arang adalah waktu penyembuhan pemain bertinggi 221 cm itu diperkirakan mencapai 10 bulan.
ADVERTISEMENT
Porzingis sebenarnya sudah absen di dua laga Knick sebelumnya karena masalah pada lutut kiri dan dua laga karena cedera engkel. Kini, dengan menepinya Porzingis hingga 10 bulan, juga pada musim reguler yang tinggal tersisa kurang dari 30 pertandingan lagi, Knicks jelas akan kesulitan dengan kehilangan jasanya.
Sebelum cedera menimpa Porzingis, Knicks menargetkan diri untuk bisa lolos ke babak playoff musim ini --setelah di empat musim sebelumnya selalu gagal. Dengan cederanya Porzingis, Knicks yang saat ini berada di posisi ke-11 di Wilayah Timur dengan rekor menang kalah 23-32, sudah barang pasti akan kesulitan mengarungi sisa musim.
Bukan tanpa sebab, memang, karena Pozingis bukan pemain sembarangan untuk mereka. Pemain yang didapatkan oleh Knicks via draft pick 2015 ini merupakan pencetak poin tertinggi di timnya dengan 22,7 per gim, ia pun adalah monster block di NBA dengan rata-rata 2,7 blok per laga.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, masalah Knicks tak hanya sekadar memperjuangkan tempat di playoff. Masalah jangka panjang tentang bagaimana performa Porzingis setelah cedera ACL menjadi kekhawatiran berlanjut bagi mereka.
Jika melihat riwayat para pemain NBA yang pernah menderita cedera serupa, seperti Derrick Rose, Zach LaVine, dan Ricky Rubio, performa mereka terbilang jauh menurun sebelum terkena cedera. Namun, soal ini Porzingis punya secercah harapan lain untuk tetap memaksimalkan potensinya.
Kemampuannya dalam bermain dari luar paint area dan tembakan jarak jauhnya bisa menjadi salah satu faktor untuk mengembalikan performa seperti sedia kala. Pasalnya, kebanyakan faktor yang menghambat seorang pemain kembali ke performa awal setelah cedera ACL adalah kemampuan menembak jarak jauh mereka yang tidak terlalu bagus. Contohnya, Rose dan Rubio.
ADVERTISEMENT
Oleh karenannya, Porzingis --yang punya persentase tembakan tripoin mencapai 39,5%, catatan yang cukup baik bagi seorang big man-- bisa mengikuti jejak Jamal Crawford yang pernah mengalami cedera ACL pada 2001. Crawford mengembalikan performanya dengan memaksimalkan kemampuan menembak jarak jauh sehingga masih bisa berkarier dan produktif hingga saat ini --bahkan ketika usianya yang sudah mencapai 37 tahun.
Adapun, hingga saat ini pihak Knicks belum menjadwalkan kapan operasi cedera Porzingis dilakukan. Di sisi lain, dengan cedera ini, Porzingis dipastikan tidak bisa mengikuti ajang NBA All-Star pada 18 Februari mendatang. Namun, hingga saat ini, belum ada pengumuman siapa yang akan mengganti tempatnya di Tim LeBron James.