The Fight Academy, Program Lahirkan Jeka Saragih Berikutnya Dimulai

10 November 2022 21:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jeka Saragih saat berlatih. Foto: Dok MOLA
zoom-in-whitePerbesar
Jeka Saragih saat berlatih. Foto: Dok MOLA
ADVERTISEMENT
Jeka Saragih telah menjadi sensasi dan membanggakan Indonesia di pentas MMA mancanegara. Petarung 27 tahun itu sudah di ambang menjadi petarung MMA pertama asal Indonesia yang akan dikontrak oleh UFC. Kini, ada usaha untuk melahirkan sosok Jeka berikutnya.
ADVERTISEMENT
Komisi Olahraga Bela diri Indonesia (KOBI), ONE Pride, dan Mola berkolaborasi untuk melahirkan petarung kuat lain agar seperti Jeka. Mereka mengundang para atlet bela diri Indonesia untuk mengikuti seleksi The Fight Academy, program pengembangan bakat yang digarap oleh Mola guna mendorong atlet bela diri Indonesia ke pentas MMA dunia.
Pakar industri MMA, Graham Boylan, dari promosi MMA Cage Warriors terlibat juga dalam proyek The Fight Academy ini. Juara-juara UFC seperti Connor McGregor, Michael Bisping, dan Joanna Jędrzejczyk juga awalnya berasal Cage Warriors di mana Boylan juga ada di balik layar.
Sebanyak 20 atlet bela diri Indonesia yang terpilih akan mendapat kesempatan untuk berlatih secara intensif di Amerika Serikat selama 3 bulan. Mereka akan digembleng oleh Marc Fiore, yang juga merupakan pelatih Jeka Saragih di Road To UFC.
Jeka Saragih saat berlatih. Foto: Dok MOLA
"Program pelatihan intensif yang kami sediakan bagi Jeka Saragih selama persiapan Road to UFC terbukti membantu meningkatkan performa dan kemampuannya untuk menghadapi lawannya dari Korea Selatan," kata perwakilan Mola, Mirwan Suwarso, dalam keterangan resmi pada Rabu (9/11).
ADVERTISEMENT
"Kini, bersama KOBI, kami mencoba memberikan peluang yang sama kepada lebih banyak lagi atlet bela diri Indonesia, dengan harapan ada banyak lagi petarung-petarung tanah air yang bisa mengharumkan nama bangsa di pentas internasional,” lanjutnya.
Ketua Umum KOBI, Anindra Ardiansyah Bakrie, menyambut gembira program The Fight Academy yang untuk pertama kalinya akan dimulai di Bali. Keberhasilan Jeka Saragih menang di Semifinal Road to UFC beberapa waktu lalu kian membuatnya optimistis.
"Saya berterima kasih pada pihak Mola yang menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan olahraga MMA di Indonesia. Harapan saya, semoga kerja sama yang telah lama terjalin baik ini bisa melahirkan bibit baru calon petarung hebat Tanah Air yang selanjutnya,” jelasnya.
Jeka Saraguh di UFC. Foto: Twitter/@ufc
The Fight Academy akan diawali dengan seleksi di Bali pada 17-21 Desember 2022, yang akan dipimpin langsung oleh Presiden Cage Warriors, Graham Boylan; dan kepala pelatih program MMA Fight Academy, Marc Fiore. Organisasi MMA terbesar Indonesia, One Pride, juga dilibatkan oleh KOBI untuk mengajukan atlet-atlet di bawah naungannya untuk dibina di MMA Fight Academy.
ADVERTISEMENT
Seleksi di Bali ini juga terbuka bagi semua atlet bela diri di Indonesia, yang tertarik mendalami dunia MMA. Selain mengikuti program pelatihan intensif, di akhir masa latihan, para peserta juga akan mendapatkan kesempatan untuk menguji diri dan bertarung untuk mendapatkan kontrak di Cage Warriors.
“Ini adalah kesempatan sekali seumur hidup bagi atlet bela diri yang mau mengambil peluang dengan sekuat tenaga. Dua puluh atlet yang terpilih akan digaji untuk berlatih di San Diego selama tiga bulan. Setelah itu, mereka akan kami sandingkan dan adu melawan bakat terbaik Eropa untuk merebutkan kontrak di Cage Warriors, kompetisi MMA terbaik di Eropa,” terang Boylan.
“Program yang dibuat oleh Mola ini belum pernah dilakukan sebelumnya di dunia MMA. Program ini seolah merupakan universitas untuk melatih dan membentuk petarung terbaik,” tandasnya.
ADVERTISEMENT