Tim Asal Jerman 'Racik' Trek Kayu Velodrome Kelas Dunia di Jakarta

4 April 2018 10:37 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Velodrome Rawamangun (Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Velodrome Rawamangun (Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan)
ADVERTISEMENT
Tak berlebihan ketika menyebut velodrome kelas dunia telah hadir di Indonesia, tepatnya di Ibu Kota. Kontraktor asal Inggris dan Jerman pun tak main-main ketika membangun Jakarta International Velodrome untuk digunakan di Asian Games 2018.
ADVERTISEMENT
Velodrome di kawasan Rawamangun itu sendiri akan digunakan oleh disiplin cabang olahraga bersepeda trek dengan 12 nomor event yang dipertandingkan. 18 tenaga asing asal Jerman secara khusus didatangkan untuk membuat velodrome memenuhi standar Union Cycliste Internationale (UCI).
"Ada beberapa fasilitas spesifik yang memang kita tak pernah mengerjakan, misalnya trek kayu ini. Standar kemiringan khusus, satu bagian harus 42 derajat, bagian lain 21 hingga 22 derajat," ungkap Iwan Takwin, Project Manager Jakarta International Velodrome kepada para awak media.
Kayu yang digunakan untuk membangun trek pun khusus, yakni jenis Siberian Spruce dari Rusia yang diolah di Jerman sesuai standar keamanan bersepeda. Totalnya, kata Iwan, biaya keseluruhan pembangunan velodrome ini adalah Rp665 miliar dan dan treknya sendiri bisa bertahan 30 tahun lebih. Rencananya, pembangunan velodrome ini bakal kelar pada Mei mendatang.
ADVERTISEMENT
Adapun, Jakarta International Velodrome ini memiliki kapasitas 3.070 penonton, dengan rincian 2.500 kursi penonton dan tambahan 500 kursi serta 70 kursi VIP. Lampu yang ada juga sudah sesuai standar penyiaran, sehingga nantinya olahraga lain pun bisa dihelat di Jakarta International Velodrome.
Pembangunan Velodrome Rawamangun. (Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan Velodrome Rawamangun. (Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
"Di lapangan juga diberi material rubber yang tersertifikasi oleh federasi olahraga lain, seperti FIBA (basket). Karena ini bukan hanya sepeda nantinya, bisa multievent," katanya.
Nah, untuk menjaga kondisi trek kayu, venue akan menggunakan sistem humidifikasi. Kelembaban di ruangan, lanjut Iwan, maksimal 70 persen. Hingga saat ini, sistem digunakan untuk mengontrol selama empat kali sehari. Hasilnya, kelembaban masih di bawah 70 persen, meski meningkat saat malam atau hujan.
ADVERTISEMENT
Asian Games sendiri akan berlangsung pada 18 Agustus hingga 2 September 2018 di Jakarta dan Palembang. Selain disiplin trek, cabang olahraga bersepeda akan mempertandingkan masing-masing empat nomor event pada disiplin road race dan mountain bike.