Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Tundukkan Tsitsipas, Nadal Kembali ke Final Australia Terbuka
24 Januari 2019 18:03 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
ADVERTISEMENT
Kejutan di nomor tunggal putra Australia Terbuka 2019 tidak datang dalam wujud kemenangan Stefanos Tsitsipas, tapi keberhasilan Rafael Nadal kembali ke partai final. Berlaga di semifinal pada Kamis (24/1/2019), Nadal menang 6-2, 6-4, 6-0 atas Tsitsipas.
ADVERTISEMENT
Keberadaan Tsitsipas di Melbourne Park tahun ini tak cuma melahirkan kejutan, tapi juga penanda bahwa era baru tenis putra sudah dimulai. Di babak keempat, ia sanggup mengalahkan petenis peringkat tiga sekaligus juara bertahan, Roger Federer, dalam pertandingan empat set.
Di babak perempat final, giliran Roberto Bautista Agut yang menjadi korban. Kemenangan ini menjadi torehan spesial bagi Nadal. Walau spektakuler di Prancis Terbuka, Nadal tidak bisa berbuat banyak di Australia Terbuka. Terakhir kali ia menjadi juara pada 2009. Hingga kini itu menjadi pertama dan terakhir kalinya Nadal menjadi juara di Melbourne Park. Berangkat dari situlah, ia memanggul misi setinggi langit: kembali menjadi yang nomor satu di Australia setelah satu dekade.
ADVERTISEMENT
Di hadapan agresivitas Nadal, Tsitipas tidak dapat memberikan perlawanan berarti. Sebenarnya Tsitsipas berusaha untuk menyulitkan Nadal dengan serangan yang bervariasi dan menyebar ke segala arah. Sayangnya, Nadal juga tipe pemain cepat yang mampu menjangkau sudut-sudut sulit. Alih-alih berbuah poin demi poin yang mengantarkannya pada kemenangan set pertama, Tsitsipas justru gigit jari. Alhasil, kemenangan 6-2 berhasil di segel Nadal set pembuka.
Hampir setiap pertandingan yang dilakoni Tsistipas di Australia Terbuka 2019 berjalan dalam skenari serupa: tertinggal, lantas comeback dan menutup laga dengan kemenangan. Situasi serupa terlihat pula di awal-awal set kedua. Keberhasilan Nadal menyamakan kedudukan menjadi 1-1, dibalas Tsitsipas dengan kemenangan gim selanjutnya. Maka tak heran bila laga berjalan ketat, setidaknya sampai ia memimpin balik 3-2.
ADVERTISEMENT
Di gim ketujuh, Tsitsipas membuktikan bahwa kekalahan di laga pertama tak cukup logis untuk membuatnya menyerah. Membuka gim dengan lesakan ace, ia menorehkan poin kedua yang membawa kedudukan jadi 30-0 berkat torehan winner yang lahir dari pukulan forehand-nya. Tak menyia-yiakan momentum, Tsitsipas kembali menyentak Nadal dengan ace yang ia arahkan ke tengah lapangan.
Sebenarnya posisi penempatan bolanya tak jauh dari posisi Nadal bersiaga untuk menyambut servis. Yang menjadi persoalan, Nadal tampak tak siap dengan manuver itu sehingga terlambat mengantisipasi. Lantas, satu forced error Nadal memastikan kemenangan gim ketujuh menjadi milik Tsitsipas.
Itu artinya tak satu poin pun ia serahkan kepada Nadal di gim ketujuh. Saat Nadal memimpin 40-30 di kedudukan 4-4, giliran Tsitsipas yang salah perhitungan. Ia menyangka bahwa pukulan servisnya akan berujung ace karena arahnya memang sulit dijangkau.
ADVERTISEMENT
Siapa yang menyangka pula Nadal dapat mengembalikan servis tersebut dengan pukulan voli? Ini strategi yang jelas karena jangkauan pukulan Nadal tidak terlampau jauh dan masih ada di area depan net. Sementara Tsitsipas sudah terlanjut mengambil posisi di area baseline.
Tapi dasar keras kepala, Tsitsipas berlari dan menjangkau bola kiriman Nadal. Ia memang bisa menjangkau bola tersebut, tapi akurasi pukulannya hilang sehingga tembakan forehand-nya tidak mampu menyeberangkan bola ke bidang permainan Nadal. Sayangnya kegigihan Tsitisipas belum mampu menyelamatkannya dari kekalahan di set kedua. Dua kesalahan beruntun Tsitsipas membuat Nadal melangkah ke set ketiga dengan bekal kemenangan di dua set.
Menilik statistik laga di set pertama dan kedua, agresivitas Tsitsipas tak kalah jauh dari Nadal. Bila Nadal membukukan 21 winner, maka Tsitipas mencatat 17 winner. Hanya, Tsitsipas juga kehilangan banyak angka akibat 17 unforced error. Sementara, Nadal bisa lebih menjaga poin karena hanya membuat 10 unforced error.
ADVERTISEMENT
Alih-alih mengendur, dominasi Nadal makin menjadi-jadi di set ketiga. Sadar bahwa anak muda 20 tahun yang jadi lawannya itu punya potensi comeback, Nadal tak membiarkan kendali permainan lepas dari tangannya. Tak cuma menancapkan keunggulan 3-0, Nadal sanggup menggandakan keunggulan tadi menjadi kemenangan 6-0. Ya, Tsitsipas yang mematikan permainan Federer dan Agut itu tak diberi kesempatan sekalipun untuk merengkuh kemenangan di sepanjang set ketiga.
Dengan hasil ini, Nadal sukses menyegel satu tempat di babak final. Siapa yang akan menjadi lawan masih menunggu hasil semifinal kedua yang mempertemukan Novak Djokovic dan petenis Prancis, Lucas Pouille. Keduanya akan berlaga di Rod Laver Arena pada Jumat (26/1/2019). Sementara, laga final tunggal putra akan berlangsung di hari terakhir, tepatnya pada Minggu (27/1/2019).
ADVERTISEMENT