Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Tuntaskan CLS, Satria Muda Melaju ke Final IBL 2017
24 April 2017 1:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Satria Muda berhasil melaju ke final Indonesian Basketball League 2017. Mereka menuju babak final seusai menundukkan juara bertahan CLS Knights Surabaya, 74-69, pada laga ketiga semifinal Divisi Merah di Britama Arena Kelapa Gading, Jakarta, Minggu (23/4). Kemenangan ini membuat Satria Muda Pertamina unggul 2-1 secara agregat.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana laga penentuan, laga kali ini berlangsung begitu ketat. Kedua tim bahkan mampu bermain imbang 12-12 pada kuarter pertama. Di kuarter kedua, barulah Satria Muda mampu unggul 19-16. Begitu pula pada kuarter ketiga di mana mereka berhasil unggul 30-20.
CLS sebenarnya sempat bangkit dan mampu unggul 21-13 di kuarter terakhir. Namun itu belum cukup untuk mengejar selisih lima poin. Menanggapi kemenangan tersebut, pelatih Satria Muda, Youbel Sondakh, mengaku anak-anaknya tampil lebih dari 100 persen pada laga ini dan itu membuat mereka dengan mudah bisa meredam kekuatan lawan.
“Kami bangga, anak-anak bermain luar biasa. Motivasi mereka sangat tinggi,” kata Youbel. Semangat juang pasukan Satria Muda memang luar biasa, walau mereka bermain tanpa kapten tim Arki Dikania Wisnu yang sedang berkutat dengan cedera telapak kaki. “Kemenangan hari ini untuk Arki, semoga di final dia bisa bermain,” tambah Youbel.
ADVERTISEMENT
Para big man Satria Muda yakni Cristian Ronaldo Sitepu, Kevin Yonas Sitorus, dan Carlos Smith sukses meredam big man CLS Knights, Duke Crews. Crews yang sehari sebelumnya mencetak 37 angka, hanya mengemas 18 angka plus 19 rebound di laga pamungkas. “Para big man memang diharap bermain lebih keras. Syukurlah cukup berhasil,” kata Dodo, sapaan Ronaldo yang bertindak sebagai kapten pada gim tersebut.
Sementara itu pihak CLS Knights mengaku berlapang dada dengan kekalahan yang mereka terima. “Saya bertanggung jawab atas kekalahan ini. Barangkali memang sudah saatnya CLS melakukan penyegaran pemain,” kata Wahyu Widayat Jati, pelatih CLS Knights.
Cacing --sapaan akrab Wahyu-- mengeluhkan banyak kesalahan yang dilakukan pasukannya. “Lawan bisa mendapatkan ruang tembak, serta terlalu mudah melakukan drive dari tengah,” keluhnya. “Mungkin keinginan menang anak-anak CLS tidak sebesar yang mereka omongkan. Tanpa Arki, Satria Muda malah bermain lebih lepas dan memiliki banyak opsi. Semua pemainnya memberikan kontribusi,” kata Cacing lagi.
ADVERTISEMENT
Pada laga tersebut, pemain asing Satria Muda, Carlos Smith, menjadi bintang kemenangan timnya. Ia berhasil mencetak double-double dengan catatan 17 angka dan 16 rebound, sementara Kevin Yonas Sitorus yang akhirnya fouled out membuat 11 angka. Sedangkan Tyreek Jewell berhasil mengemas 14 angka.
Di kubu CLS Knights, selain Crews mencatat double-double, Ashton Smith mencetak 15 angka, Mario Wuysang mengemas 12 angka, dan Sandy membuat 11 angka. Akan tetapi raihan ciamik deretan pemain tersebut belum bisa membawa CLS melenggang ke partai final.
Di final sendiri, Satria Muda akan menunggu pemenang laga semifinal Divisi Putih antara Pelita Jaya Jakarta melawan Aspac Jakarta yang semua laganya akan berlangsung di C’Tra Arena Bandung, pada 27-30 April.
ADVERTISEMENT