Turnamen Internal PBSI: Herry IP Evaluasi Penampilan Tim Ganda Putra

26 Juni 2020 18:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Ganda Putra: Herry IP dan David Pohan. Foto: PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Ganda Putra: Herry IP dan David Pohan. Foto: PBSI
ADVERTISEMENT
Kepala Pelatih Ganda Putra PBSI, Herry IP, mengatakan banyak hal yang menjadi bahan evaluasi dari penampilan enam ganda putra di turnamen internal PBSI, 24-26 Juni 2020.
ADVERTISEMENT
Herry IP mengapresiasi atas penampilan Fajar Alfian/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan yang menjadi pasangan terbaik di kompetisi ini. Menurut Herry, Fajar/Yeremia bisa tampil konsisten dari pertandingan pertama hingga kelima.
Pada laga terakhir, Fajar/Yeremia mengalahkan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Moh. Reza Pahlevi Isfahani dengan skor 21-18, 21-18.
"Di awal turnamen ini, saya masih belum bisa memprediksi siapa juaranya, karena kekuatan semua pasangan merata. Namun setelah 3-4 pertandingan, saya melihat Fajar/Yere (Yeremia) bisa jadi juara, karena mereka mainnya konsisten sekali," kata Herry saat diwawancarai Badmintonindonesia.org.
Fajar Alfian, pebulu tangkis yang kerap dipasangkan dengaan Rian Ardianto. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Menurut Herry, komunikasi antara Fajar yang lebih senior dengan Yeremia yang lebih muda juga menjadi salah satu kunci keberhasilan duet dadakan ini.
"Sebelumnya Yere sering eror, tetapi kelihatan banget Fajar membimbing. Dia kasih masukan, kasih semangat, dan bilang jangan kendor, harus fokus. Di pertandingan penentu tadi, mereka di gim kedua sempat kejar-kejaran angka sama Kevin/Reza, lalu Fajar kasih masukan ke Yere, dan Yere bisa ngejalanin," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Walau begitu, Herry sebenarnya tak menduga Fajar/Yeremia menang straight game atas Kevin/Reza yang ada di peringkat kedua klasemen.
"Saya pikir akan rubber game, ternyata Fajar/Yere menang dua gim langsung. Saya tanya sama Kevin, memang kondisi fisiknya belum balik karena latihannya belum 100% selama masa pandemi ini dan langsung tanding, main sehari dua kali," sebutnya.
Kevin/Reza di Turnamen internal PBSI. Foto: PBSI
Herry juga mengomentari pasangan Muhammad Rian Ardianto/Daniel Marthin yang mencoba bangkit usai gagal kalah di hari pertama. Rian/Daniel, yang sesama 'pemain belakang', cukup kesulitan bermain di depan net, tak mendapat celah menyerang.
"Saya memang kasih masukan ke mereka, harus ada yang main di depan, dipilih dong siapa yang bisa pancing bola, harus ada yang mengatur, jadi permainannya bisa hidup. Bagusnya mereka walaupun belum bisa menerapkan di dua pertandingan pertama, tetapi bisa bangkit dan membuktikan di pertandingan-pertandingan selanjutnya," beber Herry.
ADVERTISEMENT
Dari kompetisi ini, Herry IP berharap para pemain muda bisa belajar banyak dari para senior. Katanya, para pemain muda beruntung bisa mencicipi rasanya berpasangan dengan senior-senior mereka yang punya ranking dunia cukup bagus.
"Pemain senior sudah biasa pasangan sama yang selevel, selalu sesuai dengan pemikiran mereka, seperti harapan mereka, cara mainnya dan sebagainya. Sekarang harus bimbing yang junior, harus manage hatinya, enggak boleh kesel-kesel karena rata-rata kan yang sering 'mati' itu pemain junior," kata Herry.
Pasangan Ahsan/Leo di Turnamen Internal PBSI. Foto: PBSI
"Sebagai senior, mereka harus bisa menerima kekurangan partner dan belajar bagaimana bisa membangkitkan semangat partner-nya," lanjutnya.
Herry mengelompokkan enam pasangan yang berlaga ke dalam tiga kategori, berdasarkan performa mereka: Stabil, menanjak, dan menurun.
ADVERTISEMENT
Kategori pertama adalah untuk Fajar/Yeremia. Kemudian, Rian/Daniel dinilai terus menanjak dari bawah ke atas. Sementara itu, Marcus Fernaldi Gideon/Muhammad Shohibul Fikri dan Hendra Setiawan/Pramudya Kusumawardana Riyanto dinilai cukup baik di awal, lalu menurun.
Herry menilai Leo/Ahsan sebetulnya punya peluang, tetapi Leo harus masih menambah kekuatan tangannya. Inilah yang paling digarisbawahi Herry dari performa Leo di turnamen internal PBSI.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona.