'Unboxing' Ilegal Motor Ducati Jadi Gunjingan Jelang MotoGP di Spanyol

11 November 2021 18:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Motor tim Ducati Aruba.it, Michael Ruben Rinaldi, untuk balapan Superbike. Foto: Ducati
zoom-in-whitePerbesar
Motor tim Ducati Aruba.it, Michael Ruben Rinaldi, untuk balapan Superbike. Foto: Ducati
ADVERTISEMENT
Motor Tim Aruba.it Racing Ducati untuk balapan World Superbike (WSBK) di-'unboxing' pihak tak bertanggung jawab di area Pertamina Mandalika International Street Circuit. Kabar 'unboxing' ilegal Motor Ducati ini telah menjadi pergunjingan di Valencia, Spanyol, jelang balapan MotoGP pada pekan ini.
ADVERTISEMENT
Mugiyono Nathania, pria Indonesia yang bekerja sebagai Racing Services untuk helm KYT dan Suomy di MotoGP, menceritakan kesaksiannya. Pria yang sudah keliling sirkuit-sirkuit dunia sejak 2019 itu kini sedang di Valencia jelang balapan MotoGP.
Mugiyono mengatakan, rekan-rekannya di sana sudah tahu soal kabar 'unboxing' ilegal motor Ducati yang hendak dipakai oleh Michael Ruben Rinaldi itu. Ia menyebut, rekan-rekannya kaget dan seolah tidak percaya.
"Sudah sampai sini [Spanyol] beritanya. Itu menjadi berita yang buruk. Teman saya, rekan kerja saya di KYT, orang Italia dan Prancis, itu lihat dan bertanya, 'Apakah benar berita ini ada di Indonesia?' Saya bilang, 'Iya, benar'," kata Mugiyonno ketika dihubungi kumparan, Kamis (11/11).
Motor tim Ducati Aruba.it, Michael Ruben Rinaldi, untuk balapan Superbike. Foto: Ducati
"Mereka baru tahu sekarang, kaget, dan enggak percaya ada berita seperti ini. Mereka ngomong, 'Kok, sampai begitunya, sampai bisa buka boks tanpa izin?' Dan di beritanya itu sudah tertulis 'Ilegal'. Pelakunya tak berwenang dan tak punya izin," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Ada banyak hal buruk yang bisa terjadi dari kasus ini. Sebab, WSBK adalah salah satu ajang balapan bergengsi di dunia.
Para pebalap dan tim bersaing menjadi yang terbaik. Jika sampai ada barang hilang atau strategi tim ketahuan, itu akan menjadi kerugian baik dari segi finansial maupun faktor lainnya.
"Itu bahaya, itu harusnya tidak pernah terjadi. Sebab, di sisi lain [motor dan barang-barang lain] mahal [setara miliaran rupiah], kalau ada sesuatu yang hilang itu bagaimana? Atau kalau nanti ada tim lain mencontek [setting-an] bagaimana? Jadi, itu enggak boleh pelakunya memvideokan dan mem-posting," tegasnya.