Usai Nonton 'The Last Dance', LeBron James Ingin Satu Tim dengan Michael Jordan
ADVERTISEMENT
Perdebatan soal sosok mana yang lebih hebat antara Michael Jordan dan LeBron James ramai terjadi belakangan ini setelah serial dokumenter 'The Last Dance ' dirilis.
ADVERTISEMENT
Para penggemar basket yang tak sempat mengikuti kejayaan Jordan dan Chicago Bulls di era 1990an, dibikin paham mengapa nama Jordan masih disebut-sebut meski sudah dua dekade lebih masa keemasan itu berlalu.
Nama Jordan besar usai meraih enam trofi juara NBA, lima MVP Final, dan lima MVP NBA. Sementara James digandrungi pecinta basket kiwari karena punya tiga gelar juara NBA, tiga penghargaan MVP Final, dan empat kali jadi MVP NBA.
Terlepas dari perdebatan di luar sana, LeBron James justru mengakui kehebatan Michael Jordan . Penggawa LA Lakers itu pun berandai-andai dengan menyebut permainannya bakal sempurna jika satu tim dengan sang legenda.
"Dengan cara saya bermain yang mementingkan tim, saya merasa kemampuan permainan saya akan menjadi sempurna jika bersama Jordan," kata James dalam video di kanal YouTube Uninterrupted.
ADVERTISEMENT
"Jordan adalah seorang 'pembunuh'. Ketika kami bermain basket bersama, kemampuan saya untuk mengoper bola, membaca permainan, dan mengambil keuntungan, akan sangat cocok dengan caranya mencetak angka," jelas pemain berusia 35 tahun itu.
James juga mengaku terus menyaksikan 10 episode 'The Last Dance ' selama lima pekan terakhir. Dari sana, dia melihat bagaimana Jordan bisa membawa rekan-rekannya tumbuh menjadi pemain hebat untuk bisa mengimbangi permainannya.
James mengambil contoh Scottie Pippen. Kebetulan, dalam serial tersebut dikisahkan bagaimana Jordan langsung melatih Pippen hingga akhirnya muncul sebagai pemain terbaik kedua dalam sejarah Bulls, tentunya setelah Jordan.
"Saya melihat hal-hal yang bisa dilakukan oleh Pippen bersama Jordan. Pippen sendiri adalah salah satu pemain favorit saya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Saya rasa bisa menjadi pemain seperti itu dengan bermain sebagai forward. Dengan bermain di posisi seperti itu bersama Jordan dan selama masa kejayaan Bulls, saya rasa tim itu akan semakin hebat," tutur James.
Ngomong-ngomong soal bermain bersama, Jordan dan James ternyata pernah melakukan itu. Pada 2003, James diundang untuk mengikuti kamp pelatihan dengan Jordan di UC Santa Barbara.
"Dulu kami bermain sekitar pukul 9 malam, saat itu kamp pelatihan akan segera berakhir. Kami menikmati permainan bagus selama sekitar 1,5 jam. Saya ada di tim yang sama dengan Jordan dan kami tak pernah kalah," kenang James.
ADVERTISEMENT
===
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona . Yuk, bantu donasi atasi dampak corona.