Vanessa Bryant: Tuhan Tahu Kobe dan Gianna Tidak Bisa Hidup Tanpa Satu Sama Lain
ADVERTISEMENT
Vanessa Bryant memimpin upacara penghormatan untuk mendiang suaminya, Kobe Bryant , dan putrinya, Gianna Bryant, di Staples Centre pada 24 Februari 2020.
ADVERTISEMENT
Tanggal itu sengaja dipilih sebagai bagian dari bentuk penghormatan untuk Bryant dan Gianna. Jika angka 24 menunjukkan jersi terakhir Bryant di LA Lakers, angka 2 merepresentasikan jersi Gianna.
"Tuhan tahu mereka tidak bisa hidup di dunia tanpa satu sama lain. Tuhan menjemput mereka pulang sehingga mereka bisa bersama-sama di surga. Babe, tolong jaga Gigi kami. Kalian bersenang-senanglah di surga sampai kita bertemu kembali," ucap Vanessa dalam penghormatan terakhir untuk Kobe dan Gianna.
Upacara yang berlangsung di markas Los Angeles Lakers itu dibuka dengan penampilan Beyonce yang menyanyikan lagu XO dan Halo.
Setelah Jimmy Kimmel menyambut para tamu dan 20.000 fans yang hadir, Vanessa naik podium. Dia diam sejenak. Barangkali ini menjadi detik-detik paling lama dalam hidupnya. Waktu-waktu bersama Bryant dan Gianna yang tidak mungkin kembali justru datang seperti bayang-bayang.
ADVERTISEMENT
"Senyum Gigi [sapaan akrab Gianna] seperti mentari. Senyumnya mengangkat seluruh wajahnya. Caranya tersenyum persis saya. Kobe selalu berkata bahwa Gigi sangat mirip dengan saya," jelas Vanessa.
"Ia memiliki semangat, personalitas, dan sarkasme saya. Di dalam hatinya, ia lembut dan penuh cinta. Tawanya benar-benar yang terbaik. Tawanya menular, murni, dan jujur," tutur Vanessa.
Bryant dan Gianna memang selalu tampak berdua. Mereka menonton pertandingan dan berlatih bersama, memikul renjana di atas jagat yang sama.
Namun, Vanessa adalah ibu Gianna. Ia kenal siapa putrinya. Vanessa begitu dekat, sangat dekat, dan mungkin lebih dekat dibandingkan dengan siapa pun yang merasa dekat dengan Gianna.
Dalam pidatonya itu, Vanessa tak cuma percaya bahwa Gianna punya potensi untuk menjadi pemain terbaik WNBA. Ia juga bercerita tentang segala kesukaan Gianna, mulai dari berenang, memasak kue, menonton tayangan Survivor, hingga menyaksikan pertandingan basket langsung dengan ayahnya.
Dari situ Vanessa bicara soal Bryant, suami dan sahabat terbaiknya. Afeksi untuk pria yang hidup bersamanya sejak 1999 itu mengalir deras meski untuk beberapa saat ia tercekat menahan tangis.
ADVERTISEMENT
"Kami berencana untuk membarui janji pernikahan kami. Kami juga percaya bahwa kami akan menjadi kakek dan nenek yang keren begitu memiliki cucu."
"Kobe adalah suami yang sangat menakjubkan. Kobe mencintai saya lebih dari yang bisa saya ekspresikan atau curahkan dalam kata-kata. Jika saya adalah api, ia adalah es. Namun, kadang-kadang kami menjadi sebaliknya. Ia adalah segalanya buat saya," ujar Vanessa.