Viktor Axelsen Ditumbangkan Pemain Peringkat 37 Dunia, kok, Bisa?

14 September 2023 12:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lee Chia-hao dari Taiwan bermain melawan Kenta Nishimoto dari Jepang dalam pertandingan tunggal putra mereka di turnamen bulu tangkis Singapura Terbuka di Singapura pada 6 Juni 2023. Foto: Roslan Rahman/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Lee Chia-hao dari Taiwan bermain melawan Kenta Nishimoto dari Jepang dalam pertandingan tunggal putra mereka di turnamen bulu tangkis Singapura Terbuka di Singapura pada 6 Juni 2023. Foto: Roslan Rahman/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Viktor Axelsen dikalahkan pebulu tangkis Taiwan, Lee Chia-hao, dalam partai 32 besar Hong Kong Open 2023 di Hong Kong Coliseum, Rabu (13/9). Ini menjadi kejutan karena sang tunggal putra nomor 1 dunia ditumbangkan pemain peringkat 37 dunia.
ADVERTISEMENT
Dalam partai itu, Lee bermain agresif sejak awal. Pebulu tangkis berusia 24 tahun itu melancarkan pukulan keras sepanjang pertandingan dan hanya membutuhkan waktu 33 menit untuk menaklukkan Axelsen dengan skor 21-16 dan 21-10.
Seusai partai itu selesai, Lee menerangkan kunci sukses membungkam peraih medali emas Olimpiade itu. Ia mengaku unggul dari segi kebugaran dan mampu mendikte permainan dengan pukulan yang dilancarkannya.
"Saya masih segar, saya belum berproses. Saya sudah mengalahkan unggulan teratas dan peringkat 1 dunia. Fokus saya adalah mengendalikan aliran [pukulan shuttlecock] dan setiap reli dan itu berhasil bagi saya," kata Lee, dikutip dari situs web resmi BWF.
Aksi Viktor Axelsen dalam Japan Open 2023 di Yoyogi National Gymnasium, Tokyo, Jepang, pada Juli 2023. Foto: Toshifumi KITAMURA / AFP
"Saya menganggap setiap pertandingan sebagai kesempatan untuk belajar dan saya perlu melanjutkannya,” lanjut Lee yang menolak puas usai mengalahkan Viktor Axelsen.
ADVERTISEMENT
Padahal, Axelsen baru saja menjuarai China Open 2023 pada pekan lalu. Pebulu tangkis Denmark itu merasa bahwa kekalahannya kali ini terkait dengan kondisi kebugarannya.
“Saya bermain di final China Open pada hari Minggu [10/9] dan jelas sulit untuk datang ke tempat baru dan melakukan persiapan,” kata Axelsen.
“Saya menggunakan banyak energi tetapi saya memberikan banyak pujian kepada lawan saya. Dia jauh lebih baik dan pantas menang,” tandasnya.