Virus Corona: F1 Australia Tetap Berlangsung, Ferrari Minta Jaminan Keselamatan

2 Maret 2020 15:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Charles Leclerc (kiri) dan Sebastian Vettel  (kanan). Foto: Behrouz MEHRI / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Charles Leclerc (kiri) dan Sebastian Vettel (kanan). Foto: Behrouz MEHRI / AFP
ADVERTISEMENT
Meski wabah virus corona terus menyebar, seri pembuka Formula 1 (F1) 2020 dipastikan tetap berlangsung sesuai jadwal di Albert Park Circuit, Australia. Ajang balap jet darat itu dibuka pada 15 Maret 2020.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, pihak Scuderia Ferrari meminta F1 bisa menjamin keselamatan semua orang yang akan terlibat pada seri pembuka nanti dan balapan-balapan selanjutnya.
Ferrari punya argumen. Sebagai tim yang berasal dari Italia, mereka mengaku mengalami kesulitan sejak tes pramusim berlangsung di Australia. Pasalnya, sudah banyak kasus virus corona terjadi di Negeri Pizza.
Pebalap Scuderia Ferrari, Sebastian Vettel, memacu mobilnya di Circuit de Spa-Francorchamps. Foto: Johana Geron/Reuters
"Kami mengalami kesulitan selama tes pramusim. Beberapa tim mekanik kami harus tetap berada di rumahnya untuk menghindari risiko (terjangkit virus corona)," kata Binotto seperti dilansir Speedweek.
Pemerintah Australia sudah mengubah kebijakan pembatasan perjalanan dari atau ke Italia hari ini, Senin (2/3). Namun, Binotto tetap menuntut F1 memberi kejelasan terkait skenario yang akan dilakukan jika virus corona terus menyebar.
"Kami butuh jaminan sebelum pergi. Ketika kami ada di sana (Australia), kami tidak hanya bisa menunggu situasi dan kemudian bereaksi setelah ada kejadian," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Kami juga harus tahu apa konsekuensinya jika ada masalah. Kami harus melindungi staf kami karena ada tanggung jawab kepada mereka. Jadi, sangat penting untuk memastikan skenario yang jelas sebelum pergi," ujar Binotto.
Bos Scuderia Ferrari, Mattia Binotto, bersama Sebastian Vettel. Foto: Miguel MEDINA / AFP
Kekhawatiran lain Binotto adalah kejelasan status tim-tim yang berasal dari Italia untuk bisa membalap di negara-negara penyelenggara F1. Selain Ferrari, ada Scuderia AlphaTauri Honda yang juga berbasis di Italia.
Belum lagi, fakta bahwa Ferrari menyuplai mesin kepada dua tim lain yaitu Haas dan Alfa Romeo Racing Orlen. Dengan begitu, setidaknya ada delapan pebalap dari empat tim tersebut yang bisa saja kesulitan melangsungkan balapan.
"Ini bukan hanya tetang dua tim saja (Ferrari dan AlphaTauri) karena kami juga menyuplai mesin ke tim Haas dan Alfa Romeo. Jadi setidaknya ada empat tim dan juga perusahaan ban Pirelli (dari Italia) yang situasinya masih harus diklarifikasi," tegas Binotto.
ADVERTISEMENT
"Jadi bagaimana jika empat tim ini tidak diperbolehkan masuk (ke negara penyelenggara balapan F1)? Apakah balapan akan tetap dilangsungkan?" pungkasnya.