Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Hari pertama Wimbledon 2019, Senin (1/7), sudah menghadirkan sejumlah kejutan berupa kekalahan para unggulan. Utamanya di sektor tunggal putri.
ADVERTISEMENT
Yang menjadi alfa adalah Naomi Osaka, sang juara AS Terbuka dan Australia Terbuka itu. Osaka menorehkan start apik dengan keunggulan 3-1 atas Yulia Putintseva asal Kazakhstan. Pada akhirnya, kedudukan berbalik menjadi kemenangan untuk Putintseva dengan skor 7-6 (4), 6-2.
Hasil tersebut sekaligus mengonfirmasi superioritas Putintseva atas Osaka. Pada pertandingan terakhirnya sebelum tiba di All England, London, Osaka juga menelan kekalahan dari lawan serupa di Nature Valley Classic, Birmingham.
Setelah Osaka, Venus Williams menyusul untuk angkat koper. Sang veteran menelan kekalahan dari Cori Gauff dengan kedudukan 4-6, 4-6.
Gauff sendiri hanyalah remaja Amerika Serikat yang popularitasnya jauh di bawah Venus. Bahkan, saat Gauff lahir pada Maret 2004 silam, Venus sudah menghabiskan 10 tahun sebagai petenis profesional.
ADVERTISEMENT
Ya, begitu jauh gap usia antara Venus dan Gauff. Pemilik nama terakhir baru menginjak 15 tahun dan berstatus sebagai petenis termuda yang bertanding di Wimbledon era terbuka lewat jalur kualifikasi.
Tak heran jika Gauff begitu emosional merayakan kemenangan pertamanya di atas rumput Wimbledon. Terlebih lagi, lawan yang ditumbangkannya adalah Venus, sosok idolanya sekaligus juara Wimbledon lima kali.
Begitu pertandingan usai, Gauff sempat termenung cukup lama di pinggir lapangan dan meneteskan air mata. Sementara kedua orangtuanya tersenyum sambil mengabadikan momen bersejarah Gauff melalui gawai.
"Inilah kali pertama saya menangis setelah pertandingan. Sulit menjelaskannya dengan kata-kata," tutur Gauff seperti dilansir oleh BBC.
"Saya tak akan berada di turnamen ini jika bukan karena Venus. Dia sungguh menginspirasi. Saya selalu ingin menyampaikan kepadanya bahwa saya tak pernah memiliki keberanian sebelumnya," katanya.
ADVERTISEMENT
Perjuangan Gauff belum usai tentunya. Di babak kedua, dia akan menghadapi Magdalena Rybarikova asal Slovakia. Lagi-lagi duel lintas generasi mesti dilakoni Gauff karena sang lawan lebih tua 15 tahun dibandingkan dirinya.
Start Apik Djokovic
Kejutan juga mewarnai sektor tunggal putra. Alexander Zverev selaku unggulan keenam langsung pulang akibat kekalahan dari Jiri Vesely dengan skor 6-4, 3-6, 2-6, 5-7.
Begitu pula petenis unggulan ketujuh, Stefanos Tsitsipas. Dia mengakhiri duel lima set menghadapi Thomas Fabbiano dengan kekalahan 4-6, 6-3, 4-6, 7-6 (2), 3-6.
Tak demikian dengan Novak Djokovic. Juara Wimbledon 2018 ini memulai perjuangan mempertahankan gelar dengan kemenangan 6-3, 7-5, 6-3 atas Philipp Kohlschreiber.
Djokovic sendiri tetap mengapresiasi perlawanan Kohlschreiber meski menang secara straight. Menurutnya, Kohlschreiber sempat merepotkan pada awal gim pembuka.
ADVERTISEMENT
"Pertandingan babak pertama selalu berlangsung sulit. Terlebih lagi, Kohlschreiber memiliki pengalaman mengalahkan saya tahun ini," ujar Djokovic.
"Saya mengetahui bahwa Kohlschreiber mampu menyajikan permainan tenis berkualitas, terutama di atas rumput. Dia melakukan serangan dini dan servis kilat," katanya.
Berikutnya, Djokovic akan menghadapi Denis Kudla. Pemilik nama terakhir mencapai babak kedua dengan mengalahkan Malek Jaziri.