Yakin RI Raih Emas di Paris, Christian Hadinata Singgung Misteri Olimpiade

12 Oktober 2023 13:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Muhammad Rian (kiri) dan Fajar Alfian (kanan) meluapkan emosinya saat mendapatkan poin melawan pebulu tangkis ganda putra Taiwan Chang Ko Chi dan Po Li Wei pada babak 16 besar turnamen Daihatsu Indonesia Masters. Foto: Indrianto Eko Suwarso/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Muhammad Rian (kiri) dan Fajar Alfian (kanan) meluapkan emosinya saat mendapatkan poin melawan pebulu tangkis ganda putra Taiwan Chang Ko Chi dan Po Li Wei pada babak 16 besar turnamen Daihatsu Indonesia Masters. Foto: Indrianto Eko Suwarso/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Kegagalan tim bulu tangkis Indonesia meraih medali apa pun di Asian Games 2022 Hangzhou menimbulkan kekhawatiran lain yang tak kalah besar di kalangan penggemar. Apakah RI akan nantinya gagal menjaga tradisi emas di Olimpiade?
ADVERTISEMENT
Berdasarkan situasi sekarang, Christian Hadinata selaku legenda bulu tangkis Indonesia mengaku tetap optimistis melihat tradisi emas berlanjut di Olimpiade 2024 Paris. Ia percaya adanya 'misteri Olimpiade'.
Jadi, Christian melihat hal yang unik dalam Olimpiade. Bisa jadi, para pebulu tangkis yang trennya kurang bagus di turnamen lain bisa bersinar di Olimpiade dan juga sebaliknya.
"Di Olimpiade itu selalu ada yang saya sebut 'Misteri Olimpiade'. Itu fakta, jadi pemain-pemain yang luar biasa hebat sebelum-sebelum Olimpiade pada saat Olimpiade berbalik, itu karena beban, tekanan, pressure menjadi terbaik, waktu di Olimpiade itu luar biasa pressure-nya," katanya kepada awak media, Rabu (11/10).
Pemain legendaris Christian Hadinata. Foto: Karina Nur Shabrina/kumparan
Christian lantas memberikan contoh, bagaimana Rexy Mainaky/Ricky Subagja sempat kewalahan melawan ganda putra Malaysia, Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock, di final sebelum akhirnya meraih emas pada 1996 di Amerika Serikat. Lalu, kisah Lin Dan disingkirkan di babak awal Olimpiade 2004 Athena oleh tunggal Singapura, Ronaldo Susilo.
ADVERTISEMENT
"Nah misteri-misteri seperti itu, tapi dengan catatan anak-anak harus tetap berlatih keras, berusaha keras, bukan semata-mata mengandalkan soal misteri, tapi banyak kejadian seperti itu, atlet-atlet yang bisa ranking satu dunia, di seri-seri lalin bisa dikatakan hampir enggak pernah kalah, di Olimpiade keadaannya bisa sangat begitu [berbeda]," tegasnya.
Ganda Putri Indonesia Greysia Pollii (kiri) dan Apriyani Rahayu mencium medali emas Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (2/8). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
"Yang sekarang jagoan, ya, belum tentu di Olimpiade akan sama, justru yang biasa terpukul, kalah sebelum Olimpiade itu, bisa membalikkan keadaan."
"Kita sebagai Insan bulu tangkis, harus ada rasa optimis, kalau kitanya sendiri gak optimis, ya bagaimana pelatih sama atletnya. Tapi catatannya usaha yang lebih, dari yang sudah dilakukan kalau mau berhasil. Catatannya itu saja," tandasnya.

Pebulu tangkis RI peraih medali emas di Olimpiade

ADVERTISEMENT