Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Laga kedua wakil Indonesia di babak pertama Indonesia Open 2019 juga berakhir dengan kekalahan. Turun di nomor ganda putri, Yulfira Barkah/Jauza Fadhila Sugiarto, menelan kekalahan 16-21 16-21 dari wakil Malaysia, Mei Kuan Chow/Meng Yean Lee.
ADVERTISEMENT
Tidak ada istilah lambat panas bagi kedua pasangan yang turun arena di Court 3 Istora GBK pada Selasa (16/7/2019). Pertandingan ini bersistem gugur, siapa yang kalah berarti langsung tersingkir.
Ini juga laga di rumah sendiri. Dukungan suporter yang melimpah ruah seharusnya menjadi modal gemilang bagi Yulfira/Jauza untuk merengkuh poin demi poin yang mengantarkan mereka pada kemenangan.
Melawan Chow/Lee, Yulfira/Jauza memang sempat tertinggal 0-2 di awal-awal gim pertama. Tapi, reli panjang yang alot mereka menangi sehingga berbuah poin yang memangkas jarak menjadi 1-2.
Permainan khas ganda yang cepat langsung muncul sejak awal laga. Dukungan suporter yang berteriak "Indonesia Indonesia" sejak awal menyulut tensi laga menjadi tinggi. Sayangnya, begitu mengamankan poin kedua, Yulfira/Jauza tertinggal tiga angka. Itu berarti Chow/Lee memimpin 6-2.
ADVERTISEMENT
Tertinggal cukup jauh tidak mematikan langkah Yulfira/Jauza. Ganda putri Indonesia ini mulai berani menggagas permainan ofensif lewat rentetetan jumping smash yang merepotkan lawan.
Tambah menyenangkan ditonton karena baik Yulfira dan Jauza cukup dinamis menjelajah area sendiri hingga berhasil menemukan titik yang oke untuk melepaskan pukulan. Hasilnya cukup menjanjikan. Tertinggal 2-6, Yulfira/Jauza memangkas jarak menjadi 5-7.
Yulfira menjadi sosok yang paling dinamis, setidaknya di sebelum interval pertama tuntas. Ia berlarian membangun pertahanan di area belakang lewat pengembalian jumping smash Jauza bahkan tak sungkan untuk mengambil posisi sejajar dengan Jauza yang bersiaga di depan net.
Sayangnya, lawan juga belum kehilangan akal menghadapi perlawanan yang demikian. Ganda putri Malaysia ini tak jarang melepaskan pukulan yang menyasar Yulfira dengan harapan mematikan motor serangan Indonesia. Lewat pola demikian ditambah kesalahan Yulfira/Jauza, Chow/Lee menutup interval pertama dengan keunggulan 11-6.
ADVERTISEMENT
Usai interval, Yulfira/Jauza langsung mendapatkan dua poin tambahan yang mengubah kedudukan menjadi 8-11. Keduanya berasal dari penempatan shuttlecock Yulfira/Jauza yang cukup tricky. Terlihat seperti out, padahal tidak.
Kabar baiknya, dua angka tambahan direngkuh lagi. Kedua poin ini direngkuh Yulfira/Jauza akibat kegagalan lawan menerima servis.
Yulfira/Jauza yang sebenarnya sudah berani bermain ofensif sejak awal mendapatkan ritme permainannya usai interval. Keduanya tidak takut untuk mengambil risiko menempatkan shuttlecock ke sudut-sudut sulit.
Terlebih, lawan mereka juga berulang kali melakukan kesalahan ketika membaca penempatan shuttlecock. Berbekal permainan demikian, Yulfira/Jauza unggul tipis 13-12.
Menariknya, Yulfira cukup berani melakukan pengembalian berisiko dengan pukulan backhand dalam reli panjang yang sengit. Pukulan ini dilepaskan dari area yang tidak terlalu dekat dengan net dan dalam tempo begitu cepat. Ketidakakuratan ibarat musuh yang siap menyerang balik.
ADVERTISEMENT
Strategi demikian ternyata cukup efektif karena permainan cepat lawan tidak memungkinan Yulfira untuk menggeser posisi sehingga dapat melepaskan pukulan forehand. Sayangnya, Jauza justru kehilangan kontrol sehingga membuat shuttlecock terpental dari lapangan sehingga lawan mendapatkan poin ke-13.
Reli panjang lagi-lagi muncul dalam intensitas tinggi ketika Chow/Lee memimpin tipis 14-13. Perlawanan impresif ditampilkan Yulfira/Jauza dalam situasi ini. Tak cuma bertahan, keduanya juga berani merebut kendali serangan.
Tapi, Chow/Lee memiliki cara efektif untuk meredam serangan balik Yulfira/Jauza. Keduanya memilih untuk menyasar satu pemain. Begitu pemain ini kerepotan dan rekannya berusaha mengover, Chow menutup serangan dengan pukulan menyilang yang berada di luar jangkauan.
Perpaduan kematangan game plan dan kesalahan lawan menjadi senjata ampuh bagi Chow/Lee untuk mematrikan keunggulan. Mulai dari 14-13, keduanya bergerak jauh hingga menuntaskan gim pertama dengan kemenangan 21-16.
ADVERTISEMENT
Serupa dengan gim pertama, kedua pasangan membuka gim kedua dengan pertarungan alot. Rangkaian smes kencang dan menukik menjadi warna paling dominan dalam kurun ini. Tak heran jika sejak awal raihan skor kedua pasangan terpaut jarak yang tipis, mulai dari keunggulan 1-0 untuk Chow/Lee yang bergeser menjadi 6-4.
Dua kesalahan beruntun lawan membuat keduanya keruntuhan dua poin. Yang pertama dari penempatan shuttlecock yang membuat pukulan dinyatakan out. Kedua, via pengembalian Chow yang membuat shuttlecock membentur net.
Begitu menyamakan kedudukan menjadi 7-7, Yulfira/Jauza justru kehilangan ritme permainan. Penyebabnya adalah tekanan konstan yang dilesakkan oleh Chow/Lee sehingga interval ditutup dengan keunggulan 11-7.
Hanya karena unggul 11-7, bukan berarti Chow/Lee mudah mendapatkan angka selepas interval. Malahan, Yulfira/Jauza-lah yang mendapatkan empat angka beruntun.
ADVERTISEMENT
Ketimbang melepaskan serangan menggebu-gebu, Yulfira/Jauza memilih untuk bermain lebih defensif. Pelan, tapi pasti keduanya mulai mencari cara untuk mengamankan kendali laga--terutama di reli panjang.
Kesabaran keduanya membuat reli berlangsung lebih panjang. Ini menjadi senjata makan tuan yang melumat agresivitas Chow/Lee. Kehilangan fokus membuat mereka melakukan kesalahan sendiri sehingga Yulfira/Jauza dapat mencuri poin.
Meski demikian, Chow/Lee tetap sanggup mempertahankan keunggulan. Mulai dari 16-14, keduanya melesat mencapai match point 20-16. Smash menyilang yang menyasar area kiri lapangan tidak sanggup dibendung Yulfira/Jauza ibarat kunci yang membukakan pintu laga babak kedua untuk Chow/Lee. Ya, lewat manuver itu, laga tuntas dengan kemenangan 21-16 21-16 untuk Chow/Lee.
Menang di babak pertama, Nadya/Tiara bertemu ganda putri terbaik dunia di babak kedua
ADVERTISEMENT
Kemenangan pertama Indonesia di babak pertama Indonesia Open 2019 akhirnya datang melalui pasangan ganda putri, Nadya Melati/Tiara Rosalia Nuraidah. Berlaga di Court 2 Istora GBK pada Selasa (16/7/2019) melawan Setyana Mapasa/Gronya Somerville, Nadya/Tiara menang 21-15 22-20.
Superioritas Nadya/Tiara sudah menunjukkan batang hidungnya sejak duel dimulai. Mulai dari memimpin 5-2, Nadya/Tiara menjaga jarak hingga 7-3. Usai interval yang berakhir dengan kedudukan 11-6, Nadya/Tiara tidak mau mengendurkan tekanan atas wakil Australia itu.
Mapasa/Somerville bukannya mati langkah sama sekali. Keduanya tidak menemukan penyelesaian akhir yang tepat untuk mematahkan permainan Nadya/Tiara.
Menutup gim pertama dengan kemenangan 21-15, Nadya/Tiara mendapat perlawanan sengit dari Mapasa/Somerville di gim kedua. Keunggulan yang cukup berjarak memang berpihak kepada Nadya/Tiara di kurun awal. Itu terlihat dari keberhasilan keduanya menutup interval dengan skor 11-7.
ADVERTISEMENT
Persoalan dimulai ketika Nadya/Tiara memimpin 16-14. Mulai di titik itu, Mapasa/Somerville menemukan cara untuk merongrong permainan Nadya/Tiara.
Berhasil menjaga keunggulan hingga 18-16, Nadya/Tiara mulai terancam karena lawannya itu berhasil menyusul, bahkan memaksa deuce karena kedudukan imbang 20-20. Menjaga momentum merupakan persoalan krusial. Bukannya tak mungkin kemenangan di gim kedua justru menjadi lecutan efektif yang membuat Mapasa/Somerville tampil trengginas di gim ketiga.
Agaknya pemahaman macam itu yang mendorong Nadya/Tiara untuk mengerahkan segala daya mencegah lawan memaksa duel berlanjut ke gim ketiga. Hasilnya tidak mengecewakan. Kemenangan 22-20 menjadi penanda duel babak pertama tuntas dengan kemenangan untuk Nadya/Tiara.
Tapi, bukan berarti tugas berat selesai. Di babak kedua, Nadya/Tiara bakal berhadapan dengan ganda putri terbaik dunia, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.
ADVERTISEMENT