Zarco Targetkan Finis Top 10 di GP Qatar 2019

18 Februari 2019 17:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Johann Zarco dan RC16 andalan KTM untuk musim 2019. Foto: Dok. KTM
'Rookie of the Year' MotoGP 2017, Johann Zarco, berganti seragam di 2019. Tak lagi menunggangi YZR-M1 Yamaha, Zarco akan melaju bersama motor KTM di tim pabrikan Red Bull KTM Factory Racing.
ADVERTISEMENT
Zarco sendiri sudah menjajal RC16 KTM sejak tes pramusim di Valencia dan Jerez akhir November 2018. Membuka tahun 2019, Zarco pun sudah melahap tes pramusim ketiga di Malaysia awal Februari lalu.
Setelah menyelesaikan tes terakhir di Sirkuit Losail, Qatar, 23-25 Februari, berikutnya Zarco dan pebalap lainnya bakal resmi membuka Grand Prix (GP) 2019 mulai 7 Maret mendatang. Di seri pertama itu, Zarco menargetkan finis Top 10.
"Dengan hasil tes di Sepang, tentu akan sulit langsung masuk ke sesi kualifikasi dua (Q2) di sepuluh besar. Jika saya mengikuti Q1 dan berada di Top 2, itu juga tidak lebih mudah. Tapi finis Top 10 saat balapan bukan target yang gila. Ini bisa (diraih) dengan kerja keras dan kontrol motor yang bagus," ucap Zarco seperti dikutip Speedweek, Senin (18/2/2019).
ADVERTISEMENT
"Target saya ingin mendapat posisi kualifikasi setinggi mungkin. Top 12 mungkin sudah bagus, itu bisa membantu saya finis 10 besar saat balapan," imbuh pebalap asal Prancis ini.
Di tes teranyar, Zarco mencatatkan waktu 1 menit 59,640 detik di hari ketiga Tes MotoGP Sepang 2019 sekaligus mengantarkannya di posisi 17 klasemen akhir. Zarco punya jarak 1,401 detik dari Danilo Petrucci di peringkat satu.
Meski secara peringkat kurang apik, Zarco sudah lebih cepat ketimbang catatan waktunya bersama Yamaha Tech 3 pada latihan bebas tiga di GP Malaysia 2018. Lap tercepatnya di Sepang saat itu adalah 1 menit 59,655 detik.
Jelang melakukan debut resmi di GP Qatar bersama KTM, Zarco pun sangat yakin bisa lebih baik ketimbang penampilannya musim lalu. Di GP Qatar 2018, dia hanya puas finis kedelapan. Kini, Zarco merasa lebih dewasa mengatur emosi dan yakin dengan motor KTM.
ADVERTISEMENT
"Tahun lalu, saya berjuang beberapa kali di barisan depan dan sedikit lagi bisa menang. Tahun ini, saya harus lebih percaya diri dan mengerahkan 100% kemampuan meski motor tidak 100% ," kata Zarco.
"Pekerjaan saya sebagai pebalap adalah melaju secepat mungkin dan memberikan keterangan yang jelas kepada para mekanik. Saya punya motivasi. Meski kami berkembang selama tes, masih banyak yang harus kami kerjakan. Namun, saya percaya dengan tim, dan saya adalah pebalap yang cepat jadi bisa memberikan informasi bagus kepada tim," tegasnya.
Di MotoGP 2018, musim terakhirnya bekerja sama dengan Yamaha, Zarco finis keenam setelah mengoleksi tiga podium. Dari 19 seri balapan, dua kali Zarco jadi runner up alias nyaris juara di GP Argentina dan GP Spanyol.
ADVERTISEMENT
Tahun 2017, Zarco juga berakhir sebagai peringkat keenam. Pun pada tahun debutnya di MotoGP itu, Zarco tiga kali merasakan naik podium. Sayangnya, belum sekalipun dia menjadi pemenang hingga saat ini.
Akankah RC16 KTM yang akan mengantarkan Johann Zarco ke podium tertinggi? Atau, akankah Pol Espargaro bisa memberikan pengaruh positif sebagai rekan setim?
"Kami tidak bekerja sama soal pengaturan motor. Saat ini, banyak yang harus kami lakukan bersama kru sendiri. Pol dan saya banyak bicara soal personal, bukan balapan."
"Pol pebalap yang cepat dan orang baik. Dia punya motivasi tinggi seperti saya. Tentu akan sangat berguna punya rekan setim yang kuat. Kami akan mendorong satu sama lain ke level yang lebih tinggi," ujar Zarco mengakhiri.
ADVERTISEMENT