10 Cara agar Kamu Gampang Bergaul di Lingkungan Baru

5 Desember 2017 19:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Teman travel (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Teman travel (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Disukai dan memiliki banyak teman bisa jadi merupakan hal yang diinginkan oleh banyak orang. Apalagi kalangan muda. Hubungan pertemanan dianggap sebagai sebuah investasi, karena selain menjalin silahturahmi, hubungan pertemanan juga bisa menambah pengalaman.
ADVERTISEMENT
Namun kadang ada saja hal yang membuat kamu terasa susah menjalin atau memulai sebuah hubungan pertemanan. Tidak perlu terlalu khawatir, kamu hanya belum tahu bahwa menjadi seorang yang persuasif hingga disukai banyak orang itu butuh proses. Selain banyak mengamati orang-orang di sekitar kamu, kamu juga bisa mengikuti 10 tips yang kumparan (kumparan.com) rangkum dari huffingtonpost.com ini.
1. Pahami lawan bicara
com-Ngobrol Sama Gebetan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Ngobrol Sama Gebetan (Foto: Thinkstock)
Bukan hanya seorang public speaker yang harus mengetahui audiens yang mereka hadapi, tapi seorang yang persuasif juga harus mengetahui “luar dan dalam” lawan bicara yang mereka.
Bagaimana kamu harus berbicara kepada orang yang pemalu atau kepada orang yang agresif. Setiap orang berbeda. Jika kamu mampu menghadapi mereka, maka kamu akan mendapatkan perhatian mereka.
ADVERTISEMENT
2. Nyambung
Rekan kerja yang suka ngobrol (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Rekan kerja yang suka ngobrol (Foto: Thinstock)
Kebanyakan orang akan tertarik terhadap apa yang kamu katakan bila mereka melihat kamu sebagai pribadi yang nyambung kalau diajak ngobrol. Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah dengan menganggap lawan bicara sebagai teman, bukan sebagai target atau pun orang yang berlawanan pikiran. Secara tidak langsung, di sini kamu dituntut untuk menjadi apa yang orang inginkan.
3. Tidak ambisius
doyan senyum bikin rileks! (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
doyan senyum bikin rileks! (Foto: Istimewa)
Seorang yang persuasif akan menyampaikan “isi kepala” mereka dengan tegas dan percaya diri, tanpa harus berambisi atau pun memaksa lawan bicara untuk menerima. Lawan bicara akan menghargai ide yang diusulkan bila kamu bersikap tenang, dan dialog dua arah.
Sampaikan maksud kamu dengan tenang, tidak memaksa, dan percaya diri. Dengan begitu, lawan bicara akan jauh lebih tertarik dengan apa yang dikatakan bila responmu saat mendengarkan mereka juga baik.
ADVERTISEMENT
4. Singkirkan rasa malu
Buat presentasi di Tinder, ah... (Foto: Dok. Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Buat presentasi di Tinder, ah... (Foto: Dok. Thinkstock)
Bukan berarti kamu harus tampil dengan tidak punya malu. Rasa malu yang dimaksudkan adalah dilarang menjadi pemalu bila ingin mempersuasi orang lain. Kamu harus tampil percaya diri dengan hal yang ingin disampaikan. Bila kamu menunjukkan sikap pemalu, lantas bagaimana orang lain akan percaya bahwa ide yang disampaikan benar-benar baik dan cemerlang?
5. Bahasa tubuh
Ilustrasi Belajar Bahasa (Foto: pxhere.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Belajar Bahasa (Foto: pxhere.com)
Sangat penting memperhatikan gerak tubuh, ekspresi, dan intonasi suara saat kamu berbicara dan menyampaikan pendapat. Lawan bicara kamu akan memperhatikan setiap detail yang dilakukan oleh tubuh kamu ketika berbicara.
Sebaiknya, tunjukkan gerak tubuh yang positif saat berbicara, seperti nada suara yang bersemangat, tidak melipat tangan, mengatur kontak mata, dan posisi tubuh yang mengarah ke lawan bicara. Dalam hal mempersuasi seseorang, bagaimana kamu menyampaikan pendapat lebih penting dibanding apa yang kamu katakan.
ADVERTISEMENT
6. Singkat, padat, jelas
Kata terpanjang dengan 63 karakter (Foto: Gordon's German/Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
Kata terpanjang dengan 63 karakter (Foto: Gordon's German/Twitter)
Kebanyakan orang tidak akan mau mendengarkan seseorang berbicara terlalu panjang, atau ketika pembicaraan tidak jelas sehingga membuat lawan bicara menjadi bingung. Sampaikan pendapat dengan jelas, singkat, dan padat. Usahakan agar semua kalangan mampu mencerna apa yang kamu katakan dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas.
7. Buat mereka yang mempromosikan kamu
Hubungan antara gaji dengan performa karyawan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Hubungan antara gaji dengan performa karyawan (Foto: Thinkstock)
Kehebatan seseorang yang mampu mempersuasi orang lain adalah ketika lawan bicara mampu mengakui bahwa mereka yakin terhadap pendapat kamu. Gunakan strategi dengan mengatakan bahwa pendapat kamu tidak sempurna dan masih butuh kritik dari lawan bicara.
Dengan begitu, mereka akan menilai kamu menghargai dan mau mendengarkan apa yang mereka katakan.
8. Tau apa yang ditanyakan
Tanda tanya (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Tanda tanya (Foto: Pixabay)
Ikut bertanya bila lawan bicara menyampaikan pendapatnya. Akan tetapi, kamu harus cermat dalam hal ini, sebab kebanyakan orang hanya mendengar tanpa memahami apa yang didengarkannya. Hal ini fatal karena mereka akan cenderung bertanya apa yang telah disampaikan dan justru akan menjatuhkan mereka.
ADVERTISEMENT
Bila kamu ingin membuat lawan bicara terkesan padamu, perhatikan apa yang dikatakan lawan bicara lalu tanyakan hal yang sederhana untuk mengklarifikasinya. Lawan bicara kamu pasti akan terkesan.
9. Tinggalkan kesan pertama yang baik
com-Bertemu Traveler Lain (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Bertemu Traveler Lain (Foto: Thinkstock)
Ciptakan kesan pertama yang baik terhadap siapapun yang berkenalan dengan kamu. Gerak tubuh yang positif, tegas saat berjabat tangan, disertai dengan senyuman akan membantu menciptakan kesan baik terhadap orang yang baru saja kamu kenal.
10. Tau waktu yang tepat untuk mundur
Hal yang bisa dilakukan saat menunggu penerbangan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Hal yang bisa dilakukan saat menunggu penerbangan (Foto: Thinkstock)
Kebanyakan orang menginginkan hasil yang instan, begitu pun ketika seseorang menyampaikan pendapatnya. Namun, melangkah lah secara perlahan bila benar-benar ingin mempersuasi seseorang secara efektif.
Jika memang yakin dengan kualitas pendapat kamu, maka tidak perlu takut untuk ditolak oleh orang lain. Seseorang membutuhkan proses untuk memahami pendapatmu. Setelah berusaha untuk menyampaikannya dengan benar, maka tunggu, take a step back, lalu lihat reaksi dari lawan bicara.
ADVERTISEMENT