Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
10 Fakta Menarik Suntiang, Mahkota Kebanggaan Perempuan Minangkabau
8 April 2018 10:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Pernikahan merupakan hari istimewa yang berlangsung sekali seumur hidup. Dan di hari yang sakral ini, setiap pengantin perempuan tentunya ingin terlihat cantik dalam balutan busana adatnya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Salah satu suku yang terkenal dengan keindahan dan keunikan pakaian adatnya adalah Minangkabau .
Saat menikah, pengantin Minang haruslah mengenakan pakaian adat Sumatera Barat. Pengantin perempuan wajib mengenakan Suntiang di atas kepalanya.
Suntiang merupakan hiasan kepala Anak Daro (pengantin perempuan Minang) yang berwarna keemasan atau perak. Karena bentuknya yang indah dan cantik, Suntiang juga bisa diibaratkan sebagai 'mahkota' perempuan Minang.
Untuk lebih mengenal keindahan Suntiang lebih dalam, kumparanSTYLE (kumparan.com) sudah merangkum sederet fakta menarik yang terkandung di balik Suntiang Minang. Apa saja?
1. Suntiang memiliki banyak jenis dan bentuk. Semuanya berbeda, ditentukan berdasarkan asal daerahnya. Seperti Suntiang Solok, Suntiang Pariaman, Suntiang Tanah Datar, Suntiang Kurai, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
2. Suntiang memiliki dua ukuran. Yaitu Suntiang Gadang (Suntiang Besar) dan Suntiang Ketek (Suntiang Kecil).
3. Tahukah Anda bahwa Suntiang rupanya tak hanya dikenakan oleh pengantin perempuan saja? Para pengiring pengantin juga mengenakan Suntiang selama upacara adat berlangsung. Hanya saja, Suntiang yang dikenakan adalah Suntiang ketek atau Suntiang kecil yang berbeda jenisnya dari si pengantin.
4. Terlihat memiliki detail rumit, Suntiang terbuat dari susunan bunga Serunai atau kembang yang cantik. Jenis bunga dan struktur penyusunannya berbeda, disesuaikan dengan daerah asal sang pengantin.
5. Pada zaman dahulu, berat Suntiang bisa mencapai enam atau tujuh kilogram. Semua karena bahannya yang masih menggunakan emas asli, bahkan besi alumunium yang berat.
6. Suntiang kuno sama sekali tak praktis seperti sekarang. Bentuknya menyerupai tusuk konde yang harus ditancapkan satu persatu pada rambut pengantin perempuan. Sangat berat dan menyakitkan.
7. Oleh karenanya, mengenakan Suntiang tidaklah mudah. Karena pengantin perempuan harus siap berdiri selama seharian penuh sambil menahan beban berkilo-kilo di atas kepala.
ADVERTISEMENT
8. Beratnya Suntiang melambangkan kesiapan dan tanggung jawab perempuan Minang untuk menjadi seorang Bundo Kanduang dan memikul tanggung jawab sebagai seorang istri dan ibu dari anak-anaknya kelak.
9. Untungnya, Suntiang kini dibuat jauh lebih praktis. Suntiang modern terbuat dari bahan alumunium berbentuk bando setengah lingkaran dan dibuat bertingkat-tingkat.
10. Ada beberapa tingkatan hiasan pada Suntiang. Pada lapisan tingkat pertama, tersusun bunga Serunai sebanyak lima lapis. Pada lapisan kedua ada Kembang Goyang dan sederet hiasan lainnya. Seperti Kote-Kote, Pisang Saparak, Laca, Ralia, dan masih banyak lagi.