3 Alasan Mengapa Kamu Tak Boleh Menekan Tombol 'Snooze' saat Pagi Hari

22 Januari 2018 7:06 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilstrasi mematikan alarm. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilstrasi mematikan alarm. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Saat alarm berdering di pagi hari, seberapa banyak dari kamu yang reflek memencet tombol 'snooze' dan kembali memejamkan mata?
ADVERTISEMENT
Ya. Menjadi malas dan menunda alarm bangun di pagi hari memang menyenangkan untuk dilakukan. Kamu jadi punya waktu tidur lebih lama, walau hanya lima menit saja.
Kamu tentu paham betul, mematikan alarm bisa membuat kamu terlambat kuliah atau berangkat ke kantor. Namun, kebiasaan buruk ini rupanya punya efek negatif lebih dari yang kamu bayangkan.
"Semua orang pasti merasa senang dan lega mengetahui bahwa mereka bisa kembali tidur. Hal ini bisa dipahami, dan itulah mengapa kita memencet tombol 'snooze'. Tapi kamu harus 'membayar harga' jauh lebih mahal dibanding yang kamu pikirkan," ujar W. Chris Winter, M.D., penulis buku The Sleep Solution: Why Your Sleep Is Broken and How to Fix It.
ADVERTISEMENT
Apa saja dampak negatif yang diakibatkan mematikan alarm pagi? Simak sejenak, yuk!
1. Hormon dan Mood Berantakan
Ilustrasi mood berantakan. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mood berantakan. (Foto: Pixabay)
Ketika terbangun di pagi hari, hormon tidur 'melatonin' secara alami akan menurun drastis. Diiringi dengan meningkatnya homron kortisol, serotonin, dopamin, dan adrenalin. Hal ini penting, karena hormon-hormon inilah yang membuat kamu mampu beranjak dari ranjang untuk memulai hari.
Kualitas tidur yang kamu peroleh setelah terbangun (pertama kali) juga tak akan maksimal. "Ketika kamu mematikan alarm 10 hingga 11 kali di pagi hari, otak kebingungan ketika seharusnya ia melakukan perubahan (produksi hormon)," jelas Winter.
Kebingungan ini akhirnya berdampak negatif dan membuat tubuh merasa lesu (kurang bersemangat) sepanjang hari. Mood pun ikut berantakan.
ADVERTISEMENT
2. Disorientasi
Terlalu sering menunda alarm bangun bisa mempengaruhi kemampuan kognitif kamu. Kualitas tidur juga buruk, yang membuat kamu merasa seperti 'zombie' yang ling-lung selama beberapa saat.
Dikatakan Winter, hal ini juga bisa membuat jam biologis terganggu dan menjadikan kamu sulit fokus dalam membuat keputusan.
3. Siklus BAB Tak Teratur
Ilustrasi buang air tak teratur. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi buang air tak teratur. (Foto: Thinkstock)
Tidur dan saluran pencernaan berjalan selaras. Ketika kamu bangun di pagi hari, saluran pencernaan juga ikut aktif. Inilah yang jadi alasan mengapa kamu sering buang air besar di pagi hari.
Namun, jika jadwal bangun mengalami pergeseran (akibat menunda alarm), maka jadwal buang air besar juga ikut terganggu. Efeknya? Kamu pun bisa jadi sembelit atau kembung.
Untuk meminimalisir kebiasaan buruk ini, coba jam biologis dengan tidur lebih awal di malam hari. Jika tidur cukup, otomatis kamu akan merasa segar ketika membuka mata di pagi hari.
ADVERTISEMENT
Kualitas tidur yang baik pun akan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan kamu. Selamat mencoba!