Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
6 Momen Bersejarah Bagi Perempuan di Oscars 2019
26 Februari 2019 21:59 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sayangnya ajang penganugerahan Piala Oscars ini lekat dengan stigma rasis dan tidak pro keberagaman gender.
Tahun 2016 menjadi Academy Awards yang paling banyak mendapatkan kritik pedas. Hal ini disebabkan karena ajang penghargaan tertinggi di dunia perfilman tersebut dianggap rasis karena hanya menampilkan aktor dan aktris kulit putih di jajaran nominator Oscars. Alhasil tagar #OscarSoWhite pun banyak menghiasi laman Twitter pada 2016.
Namun memasuki 2018, geliat Oscars terlihat bergeser ke arah yang lebih positif dan inklusif. Pada tahun itu, tagar #OscarNotSoWhite lah yang menghiasi laman Twitter. Pangggung Oscars 2018 dipenuhi aktor-aktris kulit hitam yang naik ke panggung sebagai pembawa acara, menyerahkan penghargaan hingga memberikan hiburan.
Selain itu, Piala Oscars 2018 juga dianggap lebih menghargai artis dan sineas perempuan. Hal ini terlihat dari pidato yang sempat disampaikan peraih Best Actress Frances McDormand di Oscars 2018 lalu tentang kesetaraan gender di Hollywood.
ADVERTISEMENT
McDormand menyerukan para sineas berpengaruh untuk mendukung persyaratan inklusif. Persyaratan yang dimaksud adalah kontrak yang mengharuskan produsen film, dalam hal ini produser serta studio, untuk ikut mempertimbangkan kandidat perempuan dalam pekerjaan di industri film, mulai dari kameo hingga sutradara.
Geliat kesadaran akan keberagaman dan kesetaraan gender terun meningkat pada ajang Academy Awards tahun ini. juga kian mencuat di Oscars 2019.
Beberapa momen menunjukkan perubahan menggembirakan ini.
Kira-kira apa saja peristiwa yang penting bagi perempuan di ajang Academy Awards 2019? Berikut kumparanSTYLE rangkumkan untuk Anda!
1. Nominasi perempuan terbanyak sepanjang sejarah Oscars
Setidaknya terdapat 50 perempuan yang masuk daftar nominasi Oscars tahun ini. Mulai dari aktris Melissa McCarthy, Glenn Close hingga aktris dari film "Roma" Yalitza Aparicio dan Marina de Tavira.
ADVERTISEMENT
Ada juga direktur "RBG" Julie Cohen dan Betsy West, filmmaker " Free Solo" Elizabeth Chai Vasarhelyi, production designer"Black Panther" Hannah Beachler dan produser "A Star Is Born" Lynette Howell Taylor, Laura Dern hingga ketua Universal Pictures Donna Langley.
Menurut Dawn Hudson, CEO Academy of Motion Picture Arts and Sciences, jajaran perempuan yang masuk di daftar nominasi Oscars 2019 merupakan jumlah tertinggi di sepanjang sejarah Academy Awards.
2. Tiga perempuan kulit hitam memenangi nominasi Oscars 2019
Di gelaran Academy Awards ke-88 yang diadakan tahun 2016, lahir tagar 'Oscar So White'. Tagar itu tercipta karena sekitar 20 aktor dan aktris serta 4 dari 5 sutradara yang menjadi nominasi adalah keturunan kaukasia.
ADVERTISEMENT
Namun Academy Awards 2019 tampaknya benar-benar menegaskan visinya yang mengedepankan inklusifitas dan keberagaman. Di tahun ini setidaknya ada lima pemenang Oscars yang memiliki warna kulit, ras, gender dan agama yang berbeda.
Menariknya, eksistensi perempuan kulit hitam pun semakin mencuat di Oscars tahun ini. Ada aktris Regina King yang berhasil memenangkan 'Best Supporting Actress' berkat film 'If Beale Street Could Talk'. Kemudian dua nominasi yang berhasil dimenangi film 'Black Panther' yakni 'Best Costume Design' dan 'Best Production Design' semuanya ditangani oleh duo perempuan kulit hitam.
Ketika menerima piala, desainer kostum di film 'Black Panther', Ruth Carter, mengapresiasi Marvel yang telah berani membuat film superhero kulit hitam pertama. Dalam pidatonya, Carter juga memberi motivasi pada orang-orang kulit hitam, khususnya para perempuan.
ADVERTISEMENT
"Terima kasih telah memberi penghargaan pada keturunan Afrika dan para perempuan bisa memberdayakan diri dari apa yang telah kami tampilkan di layar lebar," ungkap Carter.
Hannah Beachler juga mencatatkan sejarah baru ketika memenangi kategori 'Best Production Design' di Piala Oscar 2019. Beachler menjadi perempuan kulit hitam pertama di sepanjang sejarah yang pernah memenangkan kategori tersebut.
3.Yalitza Aparicio perempuan pribumi benua Amerika pertama yang masuk sebagai nominator 'Best Actress'
Lewat perannya sebagai Cleo di film 'Roma', aktris kelahiran Meksiko tersebut terpilih menjadi nominator 'Best Actress' di Oscars 2019. Yalitza bersaing dengan nama-nama besar seperti Olivia Colman, Glenn Close, Melissa McCarthy, dan Lady Gaga.
Meskipun dikalahkan oleh Olivia Colman yang memboyong penghargaan tersebut lewat film 'The Favourites', Apricio berhasil menorehkan sejarah di ajang Oscars sebagai perempuan pribumi benua Amerika pertama yang masuk daftar 'Best Actress' di ajang penghargaan film bergengsi tersebut.
ADVERTISEMENT
4. Domee Shi, sutradara perempuan pertama yang memenangi kategori 'Best Animated Short Film'
Sutradara film animasi dari Kanada, Dome Shi juga menorehkan sejarah baru di Oscars 2019 . Animasi garapannya berjudul 'Bao', berhasil terpilih sebagai 'Best Animated Short Film'. Film produksi Pixar berdurasi delapan menit ini mengisahkan cerita tentang seorang perempuan China - Kanada yang menderita sindrom empty-nest (tak bisa memiliki anak), namun mendapatkan kesempatan untuk menjadi seorang ibu ketika salah satu dimsum buatannya hidup.
5. Cicely Tyson perempuan kulit hitam pertama yang menerima Honorary Academy Award
Bintang televisi dan film senior Cicely Tyson meraih penghargaan kehormatan di Oscars 2019. Penghargaan ini terasa semakin spesial karena, Tyson adalah perempuan kulit hitam pertama yang menyabet Honorary Academy Award di sepanjang sejarah Academy Awards. Telah maral melintang di dunia seni peran selama 60 tahun, perempuan berusia 94 tahun ini tercatat hanya pernah dinominasikan satu kali di Oscars melalui film Sounder (1973).
ADVERTISEMENT
6. Film dokumenter tentang menstruasi 'Period. End of Sentence' memenangi Oscras 2019
Isu mendasar perempuan, yaitu menstruasi berhasil terpilih sebagai film dokumenter terbaik di Oscars 2019 . Film berdurasi 26 menit ini digarap oleh Rayka Zehtabchi dan Melissa Berton yang mendokumentasikan sekelompok perempuan dari Oakwood High School yang mendirikan organisasi non-profit bernama The Pad Project.
Proyek ini bertujuan untuk melawan segala stigma negatif tentang menstruasi, terutama pada daerah-daerah terpencil di India.