9 Ciri Lowongan Pekerjaan Palsu yang Sebaiknya Kamu Waspadai

13 Desember 2017 10:41 WIB
Berhati-hatilah dalam memilih pekerjaan. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Berhati-hatilah dalam memilih pekerjaan. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Zaman sekarang persaingan dalam mencari pekerjaan semakin ketat. Setiap orang berlomba-lomba untuk mendapatkan pekerjaan yang diminati. Namun, dalam prosesnya, beberapa orang akan mengalami kegagalan.
ADVERTISEMENT
Kegagalan tersebut kerap dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk mencari keuntungan dengan cara menipu para pencari kerja yang sudah putus asa. Keuntungan yang didapatkan oknum tidak bertanggung jawab itu biasanya berbentuk uang.
Jumlah uangnya pun biasanya bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Hal tersebut tentunya merugikan, baik dari materi, tenaga, hingga pikiran yang ujung-ujungnya akan membawamu ke titik depresi.
Agar tidak terperosok ke dalam jerat penipuan berkedok lowongan kerja, ada baiknya kamu ketahui sembilan ciri-ciri lowongan pekerjaan palsu. Apa saja?
1. Menggunakan Domain Email Gratisan
Jika kamu menemukan broadcast lowongan kerja yang membubuhkan alamat email biasa, sebaiknya kamu harus mulai hari-hati. Karena, oknum penipu umumnya membuat lowongan kerja fiktif dengan membuat sebuah email yang memanfaatkan domain gratisan seperti @yahoo, @ymail, @gmail, atau @hotmail, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Padahal sebuah perusahaan biasanya menggunakan domain terpecaya seperti [email protected] . Walaupun perbedaannya cukup signifikan, namun orang-orang sering dibuat terkecoh dengan email gratisan ini karena oknum yang bersangkutan sering memiripkan nama perusahaan dengan email buatannya.
2. Mencantumkan Website Gratisan
Nah, untuk yang ini, kamu seharusnya sudah bisa membedakan pasti bisa membedakan. Perusahaan besar biasanya memiliki situs resmi atau media sosial yang menjelaskan profil dan kegiatan perusahaan tersebut. Namun, kebanyakan situsnya menggunakan akhiran .go.id, ac.id, .or.id dan .co.id tanpa embel-embel lainnya.
Sedangkan perusahaan bodong akan cenderung menggunakan website-website yang berdomain wordpress.com, blogspot.com, atau blog-blog gratis lainnya. Tak jarang, mereka juga melansir informasi seputar perusahaan besar yang dijadikan sebagai perusahaan samarannya, dan juga akan dihias sedemikian rupa agar lebih meyakinkan.
ADVERTISEMENT
3. Lowongan Palsu yang Diedarkan lewat Pesan Singkat dan Media Sosial
Pernah mendapatkan broadcast mengenai lowongan kerja dari kerabat atau teman-temanmu? Meski membantu, tetapi kamu harus lebih waspada, karena tidak menutup kemungkinan, dibalik lowongan tersebut, ada sosok penipu yang bisa menguras habis uangmu.
Contoh lowongan abal Chevron (Foto: Tio/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Contoh lowongan abal Chevron (Foto: Tio/kumparan)
4. Langsung Wawancara Tanpa Tes
Jika kamu tiba-tiba mendapat SMS terkait penerimaan kerja, coba Diingat terlebih dahulu, apakah kamu pernah melamar pekerjaan di perusahaan tersebut?
Biasanya, perusahaan palsu akan lebih cepat merespon para karyawan baru dan mengajak mereka untuk langsung wawancara. Padahal, kebanyakan perusahaan akan mengharuskan pelamar untuk mengirimkan berkas lamaran terlebih dahulu.
Maka, yang perlu dilakukan adalah cek kevalidan kontak perusahaan dengan meng-email ke perusahaan terkait untuk mempertanyakan tentang keaslian SMS tersebut.
ADVERTISEMENT
5. Menelpon Langsung dan Menyampaikan Bahwa Telah Mengirimkan Email atau SMS yang Perlu Segera Ditindaklanjuti
Para pencari kerja tak jarang terkecoh dengan modus ini, karena bisa jadi mereka merasa dihargai atau diperhitungkan kemampuannya oleh perusahaan yang bersangkutan. Hal yang paling patut dicurigai adalah ketika nomor yang menghubungi adalah nomor seluler dan kemudian memintamu untuk segera menghubungi nomor lain untuk konfirmasi lowongan tersebut. Patut dicurigari apabila penelpon tersebut menggunakan nomor biasa.
6. Lokasi Interview yang Jauh dari Domisili Calon Korban
Seringkali penipu mengatasnamakan lokasi penempatan kerja, sehingga pelamar diwajibkan untuk datang ke kota tertentu yang jauh dari domisilinya atau bahkan tidak sesuai dengan kota penempatan yang dilamar. Dan lebih parahnya, terdapat juga beberapa perusahaan 'abal-abal' yang meminta korban untuk menggunakan uang pribadinya untuk membayar tiket pesawat, hingga akomodasi penginapan saat menjalani tes. Jika kamu mendapatkan hal sejenis ini, segera hindari ya!
ADVERTISEMENT
7. Menggunakan Nomor Seluler Biasa
Kamu patut curiga jika ada seseorang yang menghubungimu dengan embel-embel pekerjaan. Tidak menutup kemungkinan, orang tersebut berniat menipu, atau bahkan mencoba menghipnotismu. Perlu diingat, umummya, perusahaan akan menggunakan telpon resmi untuk segala keperluan, termasuk dalam mencari pegawai.
Ilustrasi HRD (Foto: Dok. Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi HRD (Foto: Dok. Pixabay)
8. Mengaku Sebagai HRD
Nah, modus ini yang biasanya menjerat banyak korban. Alih-alih mengaku sebagai seorang HRD sebuah perusahaan besar, nantinya kamu malah akan dibawa masuk ke jebakannya. Sejatinya, seorang HRD tidak akan langsung jor-joran meminta seseorang untuk bergabung dengan perusahaannya, karena setiap perusahaan memiliki prosedur tersendiri dalam mencari pegawai baru.
9. Meminta Sejumlah Uang
Ini adalah modus yang sedang marak dan sering digunakan oknum-oknum penipu. Korban diminta untuk mengirimkan sejumlah uang sebagai administrasi atau sebagai uang muka. Perlu diingat, perusahaan yang sedang membuka lowongan tidak pernah memungut biaya sepeser pun. Maka, jika kamu mendapatkan penawaran kerja yang pada ujungnya meminta uang, segera jauhi!
ADVERTISEMENT
Tak ada salahnya tetap berhati-hati dalam memilih dan melamar lowongan pekerjaan. Jangan sampai, kamu malah dirugikan oleh oknum tak bertanggung jawab dan rugi secara materi.