Aksi Protes Larangan Menggunakan Niqab di Copenhagen Fashion Week

12 Agustus 2018 15:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi Protes larangan menggunakan cadar di Copenhagen Fashion Week (Foto: dok.Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Protes larangan menggunakan cadar di Copenhagen Fashion Week (Foto: dok.Reuters)
ADVERTISEMENT
Larangan menggunakan niqab kian memanas. Terhitung sejak 1 Agustus 2018 pemerintah Denmark melarang pemakaian cadar, niqab dan burqa oleh perempuan di muka umum.
ADVERTISEMENT
Niqab sendiri merupakan penggunaan jubah yang masih memperlihatkan area mata, sementara burqa adalah yang menutupi seluruh bagian wajah.
Dibawah payung hukum, pihak berwajib akan menginstruksikan perempuan yang berniqab di muka umum untuk melepaskannya atau memerintahkan mereka untuk meninggalkan tempat umum. Bahkan Menteri Kehakiman, Soren Pape Poulsen juga megimbau untuk memberikan denda mereka dengan kisaran USD 160 atau setara dengan Rp 2,2 juta untuk pelanggaran pertama, hingga USD 1530 untuk pelanggaran yang ke empat kalinya atau setara dengan Rp 22 juta.
Parlemen Denmark mulai memberlakukan larangan tersebut pada bulan Mei 2018, mengikuti Prancis dan beberapa negara Uni Eropa lainnya. Ini merupakan suatu upaya negara-negara di Uni Eropa untuk menegakkan nilai-nilai sekuler dan demokratis di negaranya.
ADVERTISEMENT
Gelombang protes pun menghampiri kebijakan tersebut, salah satunya dari kancah fashion. Salah satunya, desainer Reza Etamadi yang melakukan aksi protes dengan cara yang elegan.
Aksi Protes larangan menggunakan cadar di Copenhagen Fashion Week (Foto: dok.Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Protes larangan menggunakan cadar di Copenhagen Fashion Week (Foto: dok.Reuters)
Desainer kelahiran Iran tersebut memanfaatkan panggung Copenhagen Fashion Week untuk menyuarakan aspirasinya.
Ia menampilkan model yang mengenakan niqab dan burka yang membawakan koleksi busana terbarunya melalui label MUF10 beberapa waktu lalu.
Menurut Etamadi, tak seharusnya perempuan didikte oleh pemerintah dalam memilih pakaian yang ingin dikenakannya.
"Saya punya tugas mendukung kebebasan semua perempuan dalam berbicara dan berpikir," ujar Reza, seperti dikutip dari Independent.
Menurut Reza, larangan memakai niqab maupun burka sama dengan melanggar hak-hak perempuan dalam kebebasan memilih dan mengekspresikan diri. Padahal di banyak negara barat, kebebasan berpendapat dan berekspresi adalah hal yang dijunjung tinggi.
Aksi Protes larangan menggunakan cadar di Copenhagen Fashion Week (Foto: dok.Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Protes larangan menggunakan cadar di Copenhagen Fashion Week (Foto: dok.Reuters)
Saat berlangsungnya Copenhagen Fashion Week, terlihat sejumlah model melenggang di runway berpakaian serba hitam. Tampak niqab menutupi wajah mereka. Terdapat pula model mengenakan hijab dengan busana dua lapis yang ditumpuk dengan warna beige dan putih.
ADVERTISEMENT
Panggung runway pun ditata sedemikian rupa dengan menggambarkan peristiwa demonstrasi yang dilakukan perempuan berniqab.
Terlihat beberapa polisi di atas panggung dan pria bermasker yang sedang duduk dengan tangan terikat. Ada pula momen di mana model yang menggunakan niqab dipeluk oleh salah seorang model yang berpakaian polisi tersebut.
Tak heran, fashion show Reza Etamadi pun menjadi perbincangan di dunia maya. Ia dianggap berani mengangkat isu yang cukup sensitif dan kontroversial di Denmark.