Alasan Mengapa Baju Imlek Harus Berwarna Merah

13 Februari 2018 11:32 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Baju Imlek harus berwarna merah (Foto: Cecil Xu dan Margenie - Instagram)
zoom-in-whitePerbesar
Baju Imlek harus berwarna merah (Foto: Cecil Xu dan Margenie - Instagram)
ADVERTISEMENT
Tak terasa, Tahun Baru Imlek 2569 sudah di depan mata.
ADVERTISEMENT
Jika bicara soal perayaan terpenting masyarakat Tionghoa ini, memang tak ada habisnya. Selalu ada hal menarik untuk dibahas.
Tahun Baru Imlek sendiri dirayakan sebagai penanda pergantian tahun berdasarkan penanggalan China. Diperingati sejak ribuan tahun lalu, masyarakat Tionghoa punya sederet tradisi unik untuk merayakan momen istimewa ini.
Salah satunya adalah tradisi mengenakan baju baru di Hari Raya Imlek.
Menjelang hari istimewa ini, warga Tionghoa akan berburu pakaian baru untuk dikenakan saat kumpul keluarga di hari Imlek. Pakaian yang dipilih pun idealnya harus mengandung elemen warna merah dan emas.
Pemilihan warna merah sebagai baju Imlek sendiri bukannya tanpa alasan. Bagi masyarakat Tionghoa, warna merah dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kebahagiaan.
Dengan mengenakan baju baru berwarna merah di hari Imlek, maka hoki dan nasib baik pun diharapkan akan menghampiri sepanjang tahun.
ADVERTISEMENT
Penggunaan warna merah pun tak terhenti sebatas pakaian saja. Hiasan atau pernak-penik Imlek seperti lampion dan kertas angpao juga diharuskan berwarna merah. Inilah yang jadi alasan mengapa Imlek identik dengan warna merah.
Selain merah dan emas, warna cerah seperti hijau giok, pink, kuning, oranye, dan lainnya juga bisa dijadikan pilihan. Sedangkan yang harus dihindari adalah warna-warna bernuansa gelap.
Warna hitam, navy atau biru donker, dan ungu sama sekali tidak diperbolehkan. Seluruhnya dianggap melambangkan kedukaan dan nasib buruk.