Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Alasan Mengapa Rumah Sakit Sering Menggunakan Warna Biru dan Hijau
26 Januari 2018 17:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Saat kamu mengunjungi rumah sakit, seberapa sering kamu menemukan bahwa dinding dari interior bangunan tersebut berwarna hijau atau biru? Tak hanya interior, kita juga seringkali menengok para dokter dengan baju bedah berwarna hijau dan biru. Mengapa?
ADVERTISEMENT
Ternyata, warna memiliki banyak arti dan fungsi yang bisa mempengaruhi beberapa faktor dalam hidup dan perilaku, termasuk dalam kesehatan mental. Nah, salah satunya adalah warna hijau dan biru yang dipercaya bisa memberikan efek tenang dan nyaman bagi para pasien.
Warna hijau dan biru, bukanlah warna yang mencolok yang bisa membuat seseorang mengalihkan perhatian. Warna hijau juga bisa mengurangi keletihan pada mata dan membuat warna terang pada darah menjadi tidak terlalu mencolok, demikian seperti yang dilansir Doctors Hangout . Itu sebabnya, warna ini dinilai sangat tepat digunakan untuk keperluan medis yang memerlukan konsentrasi yang tinggi.
Tak hanya itu, kita bisa menemukan bahwa hijau dan biru menjadi warna yang netral jika ditempatkan dalam kondisi rumah sakit.
ADVERTISEMENT
"Warna di lingkungan kesehatan bukan hanya sekadar membuat bangunan terlihat menarik. Dekorasi yang dipilih dengan baik dapat memberi kontribusi positif pada penciptaan lingkungan untuk pasien dapat merasa nyaman dan tenang,” sebuah klaim yang ditulis oleh spesialis warna Dulux lewat artikel Transforming the healing environment: Choosing colours and products that make a difference for patients.
Pada 1950 dan 1960, banyak rumah sakit yang mulai meninggalkan baju putih untuk keperluan operasi, dan mulai menggunakan baju berwarna hijau dan biru terang. Hal itu dikarenakan, kombinasi antara baju putih dengan pencahayaan yang terang di ruang operasi, membuat mata menjadi tegang untuk para ahli bedah dan staff.
Selain itu, ada juga sebuah penelitian yang menyatakan bahwa warna punya dampak tertentu pada kesehatan. Sebagai contoh, warna orange bisa merangsang nafsu makan, sementara biru bisa menekannya.
Hal ini menyebabkan terciptanya skema warna yang sangat spesifik untuk ruang makan di fasilitas kesehatan mental yang merawat orang dengan anoreksia, seperti dilansir Building Better Healthcare .
ADVERTISEMENT
Namun, orange juga mampu merangsang aktivitas mental, sehingga sering dihindari di unit kesehatan mental yang merawat pasien dengan kondisi psikologis yang lebih intens, seperti, stres, depresi, dan kesehatan mental lainnya.
Desainer, psikolog, ahli feng shui, dan pemasang iklan setuju bahwa biru dan hijau memberikan rasa yang menenangkan, seimbang, dan menghindari emosi berlebihan. Desain interior juga mengungkapkan bahwa warna biru dan hijau memiliki kesan lebih santai dan harmonis.
Studi terbaru juga menunjukkan, bahwa ketika terpapar kertas berwarna hijau atau ditempatkan di ruangan berwarna hijau, denyut jantung seseorang bisa menjadi turun, begitu juga dengan tekanan darah, dan otot menjadi lebih rileks.
Itulah mengapa banyak rumah sakit, test center, dan stasiun televisi menggunakan warna-warna seperti hijau dan biru. Dengan alasan, warna tersebut bisa membuat saraf-saraf menjadi lebih santai dan mengurangi emosi yang keras.
ADVERTISEMENT