Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Alasan Wanita Indonesia Ramai-ramai Ikut Kontes Kecantikan
27 Oktober 2017 15:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB

ADVERTISEMENT
Deretan wanita berparas menarik berbalut busana glamor bak puteri di negeri dongeng merupakan dua hal yang identik dengan kontes kecantikan. Tutur kata lembut serta meyakinkan dalam menjawab beragam pertanyaan soal isu-isu yang tengah viral jadi hal yang tak kalah diperhitungkan dalam penjurian beauty pageant.
ADVERTISEMENT
Tak hanya tingkat nasional, kontes kecantikan yang diadakan setiap tahun seperti ini juga diselenggarakan pada setiap daerah baik kabupaten maupun kota dengan dalih untuk meningkatkan pariwisata. Namun benarkan alasan adanya kontes kecantikan sekedar untuk menarik para wisatawan?
Mencari tahu lebih lanjut, kumparan (kumparan.com) mendatangi seminar bertajuk 'Lika Liku Kontes Kecantikan' dengan dua narasumber, yakni Mukie Dardjati sebagai Co-Founder Indonesianpageants.com dan Karina Nadila, Puteri Indonesia Pariwisata 2017 sekaligus pembicara di bilangan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (24/10).
Karina Nadila, Puteri Indonesia Pariwisata 2017 yang juga runner up kedua dari ajang kontes kecantikan Puteri Indonesia 2017 mengungkapkan alasan sebenarnya di balik penyelenggaraan kontes kecantikan.
Menurut wanita 25 tahun itu, kontes kecantikan ada untuk menekankan standart 3B yang harus dimiliki para Puteri Indonesia yakni beauty, brain dan behaviour sebagai role model wanita Indonesia yang menginspirasi.

"Karena dengan menjadi putri Indonesia, nantinya, si puteri ini akan melakukan aktifitas-aktifitas sosial yang memberikan impact (dampak) besar bagi masyarakat luas. Jadi kita (Puteri Indonesia) adalah the agent of change (agen perubahan) and inspiration for the youth (inspirasi bagi anak muda)," tutur wanita yang akrab disapa Nina tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal serupa diungkapkan Mukie Dardjati sebagai Co-Founder Indonesianpageants.com yang sudah menemani Puteri Indonesia selama 4 tahun.
"Cantik, pintar dan menginspirasi. Menginspirasi dalam hal masing-masing background (latar belakang) kontestan yang beragam. Dan dari situ kami menemukan banyak hal yang bisa digali juga dijadikan panutan. Bahwa mereka (Puteri Indonesia) tidak hanya cantik namun juga berkepribadian baik." jelasnya.
Saat ditanya soal manfaat kontes kecantikan Indonesia yang mengirimkan perwakilannya ke ajang internasional, Nina menjawab bahwa mereka berusaha mengenalkan budaya-budaya Indonesia. Salah satunya dengan menggunakan kebaya dan bagi-bagi souvenir ala Indonesia agar masyarakat luar lebih mengenal kerajinan Indonesia.
"Dan di sana kita (Puteri Indonesia) juga mengenalkan hasil karya anak bangsa, sehingga ada pergerakan ekonomi di dalamnya" tutupnya.
ADVERTISEMENT
Karina juga mengaku keinginannya terjun ke beauty pageant salah satunya sebagai pembuktikan kepada orang lain.
"Jadi dulu ceritanya saya ikut beauty pageant karena ingin menjawab pertanyaan di babak penjurian, sehingga pas saya bisa menjawab akan banyak orang bilang 'keren banget ya jawaban ni cewek ya' harus bisa. Tapi akhirnya saya belajar tak hanya bagian itu saja yang penting tapi setelah itu (perlombaan) apa yang harus mereka (puteri Indonesia) lakukan. Dari situ saya semakin termotivasi untuk mengikuti beauty pageant," jelasnya.
Banyak alumni Puteri Indonesia setelah mengemban tugas selama satu tahun menjabat mereka kemudian beralih profesi ke dunia hiburan sebut saja di antaranya Alya Rohali mantan Puteri Indonesia tahun 1996 dan Nadine Chandrawinata tahu 2005 yang terjun ke dunia entertaiment.

Lantas apakah pilihan menjadi seorang ratu sejagat hanyalah sebuah pijakan menuju popularitas?
ADVERTISEMENT
Karina menanggapi, "Bukan berarti bekerja di dunia entertaiment tidak bisa menjadi inspirari, itu salah banget. Buktinya Chelsea Islan udah kemana-mana sekarang. Tapi Indonesia adalah salah satu platform yang paling baik dan saya manfaatkan untuk menjadi inspirasi atau membawa manfaat untuk masyarakat luas," jelasnya.
Sedangkan Mukie menanggapi fenomena alumni Puteri Indonesia yang kini menjadi artis sebagai hal yang lumrah. Menurutnya setelah selesai mengemban tugas menjadi ratu sejagat para alumni dibebaskan memilih karirnya sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.
"Selain menginspirasi mereka juga harus menemukan passion mereka. Aktivitas yang dipilih para jebolan Puteri Indonesia di dunia hiburan menjadikan mereka ikonik misalnya saja Nadine Chandrawinata sebagai ikon pejuang lingkungan. Artika Sari Devi yang akhirnya terjun ke film dan menginspirasi banyak orang dengan membuka kursus beauty pageant. Jadi mulai dari politik hingga entertaiment bisa dijadikan batu loncatan. Karena inti dari sebuah pageant dasarnya eksistensi. Sehingga prestasi yang mereka dapatkan ketika berada di kontes kecantikan akan sangat membantu sekali," katanya.
ADVERTISEMENT
Entah sebagai pembuktian kepada diri sendiri ataupun kepada orang lain hingga tujuan pariwisata dan batu loncatan banyak alasan para perempuan ayu ini memilih untuk mengikuti kontes kecantikan. Karena toh hingga sekarang beauty pageant tetap didaulat sebagai acara paling bergengsi untuk para wanita.