Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Amal Clooney Dinobatkan sebagai Global Citizen of the Year oleh PBB
7 Desember 2018 9:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Siapa yang tak kenal dengan nama Amal Clooney ? Seorang pengacara inspiratif dan istri dari aktor George Clooney ini sangat peduli terhadap sisi dan isu kemanusiaan, membuatnya menjadi sosok yang menginspirasi banyak perempuan di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Malang-melintang di dunia hukum dan hak asasi manusia, perempuan kelahiran Beirut yang berprofesi sebagai pengacara hak asasi manusia ini telah mewakili klien seperti pemenang Nobel Peace Prize, Nadia Murad, dan pendiri WikiLeaks, Julian Assange.
Kini, Amal Clooney semakin dihormati berkat pekerjaannya yang tak kenal lelah, serta selalu penuh semangat dalam mengatasi permasalahan pengungsi. Terutama mereka yang terkena dampak konflik, dan mereka yang membutuhkan pendidikan.
Dengan segala kerja keras yang telah ia lakukan, Amal Clooney pun diberikan penghargaan The Global Citizen of the Year Award, dalam Penghargaan Koresponden PBB tahunan yang diselenggarakan di New York, Amerika Serikat, pada Rabu (5/12).
Dilansir Vogue, The Global Citizen of the Year Award adalah penghargaan tertinggi yang diberikan untuk seseorang yang bekerja untuk permasalahan dan isu-isu dunia. Mulai dari konflik, bencana, perdamaian, keamanaan, hingga perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Kilas balik ke 2003 silam, Amal pertama kalinya diangkat sebagai bagian dari komisi PBB. Di waktu yang sama, ia juga bertindak sebagai penasihat khusus untuk Special Envoy Kofi Annan di Suriah.
Bersama dengan sang suami, George Clooney, perempuan berusia 40 tahun ini juga aktif berperan di beberapa gerakan filantropi tahun ini. Salah satunya, dengan berjanji untuk menyumbangkan USD 100 ribu (Rp 1,4 miliar) melalui yayasan keadilan yang mereka miliki untuk disalurkan ke Immigrant Children’s Rights pada Juni lalu.
Keduanya memberikan donasi tersebut dalam upaya membantu anak-anak migran yang dipaksa berpisah dari orang tua mereka karena konflik perbatasan Amerika Serikat - Meksiko.
“Di beberapa waktu di masa depan, anak kita akan bertanya pada kita: Apakah itu benar? apakah negara kita benar-benar memisahkan bayi dari orangtua mereka?” tulis Amal dan George dalam sebuah pernyataan.
ADVERTISEMENT
“Dan ketika kita mengatakan ‘ya’ mereka akan bertanya apa yang sudah kita lakukan sehubungan hal tersebut. Kita memang tak bisa mengubah aturan administrasi ini, tapi kita bisa ikut turut membela para korban,” tambah mereka.
Tak hanya donasi untuk anak-anak migran, Amal dan George juga mendonasikan uang sejumlah USD 500 ribu (Rp 7,2 miliar) untuk acara March for Our Lives (sebuah demo untuk aturan penggunaan senjata api), yang diberikan atas nama anak-anak mereka.
Pada acara penghargaan UN Correspondents Awards (Penghargaan Koresponden PBB) ini, keduanya pun mengungkapkan upaya terbaru mereka untuk kemanusiaan, yaitu: TrialWatch. Meski belum dijelaskan secara detail, namun prakarsa global ini akan memantau pengadilan-pengadilan, yang seringkali rentan terhadap penyalahgunaan dan keadilan yang tak sepadan.
ADVERTISEMENT
“Sekarang, pengadilan di seluruh dunia sering digunakan sebagai alat penindasan,” jelas Amal. “Pemerintah terlalu mudah melarikan diri dengan memenjarakan tokoh-tokoh oposisi, membungkam para kritikus, dan menganiaya kelompok-kelompok tertentu melalui pengadilan. Trial monitoring ini akan menjadi langkah untuk mengungkapkan hal tersebut,” tutup Amal.