Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Amal Clooney Kritik Trump karena Mengejek Korban Pelecehan Seksual
15 Oktober 2018 10:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Bulan Mei lalu, Amal Clooney bersama sang suami George Clooney tampak menghadiri Royal Wedding Pangeran Harry dan Meghan Markle. Tak heran publik juga menduga bahwa mereka juga akan menghadiri Royal Wedding kedua tahun ini, yaitu pernikahan Putri Eugenie dan Jack Brooksbank 12 Oktober lalu.
ADVERTISEMENT
Namun, ternyata Amal Clooney tidak tampak dalam deretan tamu Royal Wedding pekan lalu. Pengacara Inggris-Lebanon ini justru meluangkan waktunya untuk menjadi pembicara dalam Pennsylvania Conference for Woman.
Pensylvania Conference for Woman sendiri adalah acara yang tahunan yang telah digelar untuk ke-16 kalinya. Tak hanya Amal, sejumlah tokoh dunia seperti Serena Williams juga hadir sebagai pembicara.
Konferensi perempuan yang digelar di Pensylvania ini memiliki agenda dan tujuan tersendiri, yakni membahas mengenai isu-isu yang berpengaruh pada perempuan di tempat kerja dan sekitarnya.
Selama sesi pidatonya di Pensylvania Conference for Woman, Clooney membidik Presiden AS, Donald Trump yang bulan lalu mengolok-olok kesaksian Christine Blasey Ford di hadapan Komite Kehakiman Senat AS.
Profesor Christine Blasey Ford merupakan satu dari tiga perempuan yang mengajukan tuduhan pelecehan seksual terhadap calon hakim ke-9 Mahkamah Agung Amerika Serikat, Brett Kavanaugh. Proses seleksi terhadap calon hakim Mahkamah Agung AS ini pun akan dilakukan pada bulan November mendatang.
Bagi Clooney, yang menjadi masalah adalah respon Trump terhadap masalah tersebut. Trump mengeluarkan nada yang mengejek bahkan memperolok kesaksian dari Christine Blasey Ford.
ADVERTISEMENT
Dikutip CNN, Trump secara terbuka mengejek Ford karena tidak dapat mengingat detail dari kejadian yang dialami dan ketidak mampuannya dalam menjawab beberapa pertanyaan.
Saat Trump berkomentar terkait kesaksian Ford, ia meniru kesaksian Ford sambil berujar:
"Saya punya satu bir. Nah, apakah Anda pikir itu - tidak, itu adalah satu bir. Bagaimana kamu pulang? Saya tidak ingat. Bagaimana kamu sampai di sana? Saya tidak ingat. Dimana tempatnya? Saya tidak ingat. Sudah berapa tahun yang lalu? Aku tidak tahu. Aku tidak tahu. Aku tidak tahu. Di lingkungan apa itu? Aku tidak tahu. Di mana rumah itu? Aku tidak tahu. Di lantai atas, di lantai bawah - dimana itu? Saya tidak tahu - tapi saya punya satu bir. Hanya itu yang aku ingat,"
ADVERTISEMENT
Menurut Clooney tak sepatutnya Trump bertindak seperti itu, mengingat posisinya sebagai kepala negara. "Presiden dari suatu negara seharusnya tidak secara terbuka mengolok-olok seorang perempuan yang telah memberi kesaksian terkait pelecehan," jelas Amal Clooney
Bagi Clooney, sudah terlalu lama perempuan terkungkung karena tidak memiliki kebebasan dalam berbicara di depan umum terkait hal yang mereka percayai. Di Amerika Serikat, seorang perempuan kerap diserang dalam bentuk apapun setiap sembiilan detiknya.
Dalam pidatonya, Clooney juga bersuara tentang pentingnya gerakan #MeToo.
"#MeToo adalah suatu momen untuk memperjuangkan hak-hak perempuan. Masih banyak hal yang harus kita lakukan. Tetapi saya masih optimis," paparnya kepada hadirin.
Ini bukan kali pertama Clooney mengkritik Trump dikesempatan terbuka. Sempat pada 2016 lalu kepada BBC, Amal Clooney mengkritik Trump karena ia tidak dapat mewakili nilai-nilai yang diusung Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT