Anak Tidak Boleh Minum Susu Saat Diare, Mitos atau Fakta?

24 Agustus 2017 8:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak minum susu (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak minum susu (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Banyak mitos yang bereder mengenai konsumsi susu saat anak yang sedang mengalami diare. Salah satu mitos yang masih sering dipercayai adalah susu tidak boleh diberikan kepada anak karena takut membuat diare yang dialami anak semakin parah. Benarkah demikian?
ADVERTISEMENT
Rupanya hal itu hanyalah sebuah mitos, karena berdasarkan penuturan Dr. Ariani Dewi Widodo, SpA menjelaskan jika persepsi kebanyakan para orang tua tersebut harus segera diluruskan.
"Kalau para ibu masih sering mendengar jika anak tidak boleh diberikan susu saat diare maka hal ini tentunya sangat tidak disarankan," ungkap Dr. Ariani yang ditemui kumparan (kumparan.com) di bilangan Jakarta Selatan pada Selasa (22/8).
"Juga ada mitos yang menyebutkan jika anak boleh diberikan susu selama susu tersebut diberikan dalam bentuk cair sekali. Sebaliknya, anak justru tak boleh dikurangi asupan nutrisinya meskipun sedang menderita diare," lanjutnya.
Anak diperbolehkan minum susu saat diare (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak diperbolehkan minum susu saat diare (Foto: Thinkstock)
Baik asupan susu atau asupan nutrisi lainnya yang didapatkan dari buah dan sayuran tetap harus dipenuhi oleh seorang anak yang mengalami diare. Terutama diare akut, konsultasi dengan dokter pun perlu dilakukan guna membatasi asupan susu ataupun makanan yang justru bisa memicu diare semakin parah.
ADVERTISEMENT
"Susu harus diberikan dalam jumlah normal. Tak perlu mengurangi atau bahkan membuatnya menjadi lebih cair karena nutrisi seorang anak malah akan berkurang," paparnya.
Susu bukanlah makanan yang harus dikurangi atau bahkan dihindari karena sebenarnya anak tetap membutuhkan nutrisi yang diimbangi oleh oralit untuk menghentikan diare pada anak. Namun, Dr. Ariani berujar jika susu harus dibatasi jika seorang anak mengalami diare yang terindikasi dengan terjadinya intoleransi laktosa.
"Selama anak tidak mengalami diare yang disebabkan oleh intoleransi laktosa atau bahkan sebaliknya, maka susu harus tetap diminum dalam jumlah yang biasanya diminum oleh anak per harinya," jelas Dr. Ariani.
Mengakhiri perbincangan, Dr. Ariani mengimbau para ibu untuk tidak mudah mempercayai mitos mengenai diare yang masih beredar di masyarakat sebelum adanya penjelasan ilmiah mengenai mitos tersebut.
ADVERTISEMENT