Antusiasme TKI Seoul, Ada yang Jauh-Jauh Datang dari Changwon

20 Desember 2017 11:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setibanya tim kumparan di Korea Selatan, 'kumparan Photofun Goes to Seoul' pun dimulai. Sebanyak 23 Tenaga Kerja Indonesia pun terlihat sangat antusias untuk mengikuti jalannya lomba fotografi ini.
ADVERTISEMENT
Perjalanan kumparan Photofun Goes to Seoul pun dimulai. Mereka berkeliling Hongdae dan menyambangi Kantor BNI cabang Seoul di Namdaemun untuk berburu foto dengan tema human interest. Para TKI pun terlihat sangat senang dan antusias mengikuti rangkaian acara tersebut. Bahkan ada beberapa di antara mereka yang rela lanjut mengikuti workshop meski malam sebelumnya mendapat Yageun alias shift malam.
Semangat tersebut dapat dilihat dari salah satu TKI asal kediri, Aris Patri, yang bekerja di Changwon, Kyeongsangnam-do.
Peserta Workshop kumparan Photofun Goes to Seoul (Foto: Hilya Ramadhania)
Aris harus menempuh perjalanan selama sekitar 3 jam menuju Seoul untuk mengikuti workshop kumparan. Ia berangkat dari Changwon ke Seoul dengan menggunakan KTX (kereta cepat Korea) pukul 06.00 pagi. Alasannya pun sangat sederhana, ia sangat tertarik dengan dunia fotografi dan ingin mempelajari lebih lanjut tentang bidang yang satu ini.
ADVERTISEMENT
"Saya dari Changwon berangkat sekitar jam 06.50 pagi, sampai Seoul jam 09.50 pagi. (Perjalanan) 3 jam," kata Aris kepada kumparan di BNI cabang Seoul, Namdaemun.
Ia pun berharap, kedepannya agar workshop seperti ini rutin diselenggarakan agar para TKI yang tertarik dengan dunia fotografi dapat terus menambah ilmu tentang dunia ini.
Acara kumparan Photofun Goes to Seoul ini digelar atas kerja sama antara kumparan, BNI, KBRI Seoul, dan didukung oleh Garuda Indonesia.
Tak hanya mempersembahkan kumparan Photofun saja. BNI juga membuat program Kami Bersama BNI. Lewat program pemberdayaan ini, BNI ingin mendorong agar para TKI yang nanti pulang ke Indonesia dapat memiliki usaha. Sehingga mereka tidak perlu bingung apa yang harus dilakukan ketika pulang ke Indonesia, pun tidak kembali lagi ke Korea Selatan karena tidak tahu apa yang harus dilakukan saat kembali ke Indonesia.
ADVERTISEMENT