Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Freckles adalah bintik cokelat yang memenuhi seluruh tubuh termasuk wajah. Umumnya, freckles dapat dijumpai pada orang Eropa atau Amerika yang memiliki warna rambut merah. Lantas, apakah freckles berbahaya?
ADVERTISEMENT
Menurut Dr. Jessica Wu, ahli kulit asal Los Angeles, bintik-bintik cokelat tersebut adalah melanin yang berguna untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet. Munculnya bintik-bintik cokelat di daerah tubuh adalah pertanda bahwa kulitmu sudah terlalu lama berada di bawah sinar matahari.
Hal ini bisa menjadi berbahaya, karena perubahan kulit seperti freckles yang muncul bisa menjadi lebih besar, gelap, gatal atau berdarah. Bisa saja, bintik-bintik tersebut merupakan kanker kulit. Dr Jessica menyarankan untuk memeriksa kesehatan kulit minimal satu tahun sekali.
Seperti dikutip dari WebMD , ada cara untuk menghilangkan freckles. Metode pengobatan yang disarankan adalah laser, nitrogen cair, atau chemical peeling. Laser bisa digunakan untuk menghilangkan bintik-bintik karena laser bisa menghilangkan lapisan terluar kulit. Biasanya, butuh satu sampai dua minggu agar kulit akhirnya dapat terobati.
ADVERTISEMENT
Metode yang menggunakan nitrogen cair adalah dengan langsung menempelkannya freckle. Hasilnya, kulit akan melepuh dan mengangkat kulit sehingga bintik-bintik akan terangkat. Pengobatan ini cukup terasa sakit dan hanya bisa dilakuakn selama seminggu sekali.
Terakhir adalah chemical peel yang menggunakan kimia untuk mengeksfoliasi beberapa lapis kulit. Pengobatan ini dapat mengurangi penampakan freckles dan kulit biasanya akan sembuh setelah dua hari. Sayagnya kulit yang sensitif bisa membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyembuhkan kulitnya.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 10:03 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini