Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Bahaya Terlalu Sering Eksfoliasi bagi Kulit Anda
9 Juli 2018 9:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
Segala sesuatu yang berlebihan tidak baik. Prinsip ini juga berlaku dalam dunia kecantikan, khususnya jika bicara soal eksfoliasi.
ADVERTISEMENT
Eksfoliasi merupakan teknik kecantikan yang membantu proses pengelupasan sel kulit mati pada wajah. Jika rutin dilakukan, kulit wajah pun akan tampak lebih cerah, halus, dan lembut.
Bekas jerawat membandel pun lebih cepat memudar. Anda juga terhindar dari kulit kusam.
"Warna kulit jadi merata, tidak ada sumbatan kelenjar, jerawat, kerutan, ibarat kita amplas permukaan atas kayu, maka permukaannya akan jadi halus," ujar dr Melyawati Hermawan, SpKk, kepada kumparanSTYLE beberapa waktu lalu.

Soal frekuensi eksfoliasi, sang dokter menjelaskan semua tergantung kondisi kulit masing-masing. "Ada yang butuh dua kali seminggu, ada yang cuma sebulan sekali," sambungnya lagi.
Meski memberi efek yang luar biasa untuk kulit, nyatanya eksfoliasi berlebihan justru mendatangkan dampak sebaliknya.

Over-exfoliate bisa membuat kulit jadi kering dan tampak sangat mengilap. Bahkan dalam beberapa kasus, over-exfoliate berkembang jadi jerawat atau breakout.
ADVERTISEMENT
Yang harus diingat, kandungan AHA (Alpha Hidroxy Acids) dalam eksfoliator meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari. Sebisa mungkin, hindari paparan langsung sinar UV jika tak ingin kulit jadi kemerahan dan sensitif.
Sehabis melakukan eksfoliasi, sebisa mungkin gunakan moisturizer untuk menjaga kulit tetap lembap dan terhidrasi.