Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Begini Pendapat Anna Wintour tentang Sosok Meghan Markle
27 Januari 2019 10:03 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:06 WIB
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini pemimpin redaksi majalah Vogue Amerika Serikat, Anna Wintour, buka suara tentang sosok Meghan Markle .
ADVERTISEMENT
Melalui video berdurasi tiga menit yang diunggah dalam channel YouTube Vogue, Anna menjawab beberapa pertanyaan dari segelintir perempuan. Salah satu pertanyaan yang hadir pun adalah bagaimana pandangan dan penilaiannya terhadap Meghan Markle yang kini telah menjadi anggota resmi Kerajaan Inggris.
Dalam video bertajuk "Go Ask Anna" , ia mengatakan bahwa ia heran saat membaca informasi bahwa beberapa orang di kerajaan cukup bingung dan kesal karena kebiasaan Meghan bangun jam 5 pagi.
"Dia adalah gadis asal California normal dan terbiasa bangun pagi, melakukan yoga, bermeditasi, dan sering mengirim pesan," ujarnya.
Wintour juga mengungkapkan keheranannya mengapa orang-orang merasa aneh dengan kebiasaan Meghan mengirimkan teks pesan.
"Maksud saya, kalian mau berharap apa? Dia bakal mengirim pesannya lewat merpati?" tutur Wintour.
ADVERTISEMENT
Tak hanya berhenti sampai di situ saja, Anna juga memuji penampilan Meghan Markle di hari pernikahannya.
"Royal Wedding sangat menyita perhatian dunia. Saya fikir pilihan gaun yang ia kenakan juga sangat brilian, modis, keren dan dewasa," ucapnya
Menurut Wintour, keputusan Meghan memilih Clare Waight dari rumah mode Givenchy sebagai desainer yang merancang gaun pernikahannya juga memberi kesan tersendiri pada dunia.
"Itu seperti memberi pesan 'ya, saya dari tempat lain, tapi saya telah menjadi bagian di dalamnya'. Saya pikir dia terlihat fantastis," ujar Wintour.
Jurnalis sekaligus editor Vogue ini juga mengungkapkan rasa kagumnya terhadap Meghan Markle yang memutuskan berjalan sendiri menuju altar di hari pernikahannya dengan Prince Harry.
"Saya berfikir ia adalah seorang perempuan yang independen, ia memilih berjalan sendirian menuju altar pernikahan. Selain itu potret sang ibu dari Duchess of Sussex tersebut saat menghadiri Royal Wedding begitu menginspirasi," papar Wintour.
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini