Benarkah Menyusui Bisa Menurunkan Risiko Penyakit Eczema pada Anak?

29 November 2017 9:47 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi eczema pada seorang bayi (Foto: Think stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi eczema pada seorang bayi (Foto: Think stock)
ADVERTISEMENT
Segudang manfaat bisa ibu dan bayi dapatkan dari kegiatan menyusui. Selain ikatan antara ibu dan anak yang terjalin semakin erat, pemberian ASI juga menjadi cara terbaik untuk meningkatkan imunitas seorang anak sedari lahir.
ADVERTISEMENT
Bahkan, badan kesehatan dunia WHO (World Health Organization) merekomendasikan para ibu yang baru melahirkan untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya selama enam bulan. Hal ini berguna untuk membantu menjaga bayi mereka dari infeksi dan alergi.
Tak hanya mencegah seorang bayi dari infeksi dan alergi saja, karena baru-baru ini sebuah penelitian menunjukkan, jika kegiatan menyusui bisa menurunkan risiko penyakit eczema yang sering menyerang bayi yang baru lahir. Dilansir The Guardian, ASI eksklusif yang diberikan seorang ibu kepada bayinya bisa menurunkan risiko bayi terkena eczema hingga 54 persen.
Carsten Flohr, salah seorang peneliti yang ikut meneliti hal tersebut mengatakan, jika pemberian ASI eksklusif bisa mencegah penyakit eczema yang terjadi saat anak beranjak remaja.
ADVERTISEMENT
"Pemberian ASI secara eksklusif itu bermanfaat, terutama dalam memberikan perlindungan terhadap penyakit eczema pada masa remaja seorang anak," ungkap Flohr.
Penelitian yang telah dilakukan sejak tahun 1990 ini melibatkan sekitar 31 rumah sakit bersalin di negara Belarus dengan memantau kondisi kesehatan bayi yang diberikan ASI ekslusif. Flohr bersama rekan peneliti lainnya lantas menindaklanjuti para bayi tersebut dengan melihat pertumbuhan serta perkembangan bayi, termasuk fungsi paru-paru, penyakit asma dan juga risiko bayi terkena eczema.
Ilustrasi Bayi (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bayi (Foto: Thinstock)
Serangkaian tes dilakukan untuk melihat kemungkinan apakah bayi yang sudah diberikan ASI ekslusif tetap berisiko terkena eczema atau tidak. Hasilnya, hanya 0,3 persen dari total 13,557 anak yang terlibat dalam penelitian ini yang terkena eczema saat mereka telah menginjak usia 16 tahun.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan Flohr, profesor pediatrik di University of Copenhagen, mengatakan bahwa pemberian ASI nampaknya hanya berperan kecil dalam memberikan perlindungan terhadap eczema.
Meski begitu, ahli nutrisi bayi di Swansea University, Dr Amy Brown, menilai jika penelitian ini seharusnya bisa menjadi catatan bagi pemerintah untuk menggalakkan program pemberian ASI eksklusif kepada para ibu yang melahirkan.
"Studi ini menarik dan bisa dijadikan sebagai pedoman untuk mengedukasi para ibu agar mau memberikan ASI ekslusif kepada bayinya yang baru lahir," papar Dr Brown.
"Para ibu seharusnya tahu benar jika kegiatan menyusui bisa melindungi anak-anak mereka dalam jangka panjang, bukan hanya saat bayi tersebut disusui saja," tutupnya.
ADVERTISEMENT