Bukan Berasal dari Jepang, Matcha Pertama Kali Muncul di Tiongkok

24 Maret 2017 11:33 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Bubuk matcha (Foto: instagram/@ilaicoffeeandtea)
zoom-in-whitePerbesar
Bubuk matcha (Foto: instagram/@ilaicoffeeandtea)
Beberapa tahun silam, segala sesuatu yang terbuat dari matcha mendadak populer dan digemari. Eksistensinya meroket berkat rasanya yang unik. Dari situ, mulai banyak restoran atau kafe yang menggunakan matcha sebagai bahan campuran pembuatan minuman.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, inovasi makanan dengan menggunakan bubuk minuman yang berasal dari daun teh hijau atau green tea ini semakin berkembang. Mulai dari matcha cake, kue cubit matcha, es krim matcha, puding matcha, mochi matcha, cokelat matcha, dan masih banyak lagi. Dunia seakan terkena demam matcha.
Banyak yang menyangka bahwa matcha berasal dari Jepang. Namun tahukah kamu, bahwa matcha sejatinya muncul pertama kali di Tiongkok pada abad ke-10?
Dinasti Tang dan Dinasti Song menjadi yang pertama dalam memperkenalkan kebiasaan minum teh hijau ini. Matcha dikenal akan segudang manfaat baiknya bagi kesehatan.
Misalnya saja memperpanjang usia, menurunkan tekanan darah tinggi, menyehatkan paru-paru dan hati, menguatkan tulang, membakar lemak, dan masih banyak lagi. 
ADVERTISEMENT
Jepang justru mengenal matcha 200 tahun kemudian, yaitu pada abad ke-12. Seorang pendeta bernama Eisai menjadi orang yang berjasa dalam memperkenalkan matcha di Negeri Sakura.
Di Jepang, upacara minum teh hijau atau matcha berkembang menjadi budaya yang terbagi dalam berbagai aliran. Masing-masing memiliki cara yang berbeda dalam mengolah dan menyajikan matcha dalam setiap upacara. 
Matcha pada dasarnya terbuat dari daun teh hijau bernama Tencha yang langsung dikukus dan dikeringkan setelah dipetik. Setelah kering, matcha akan ditumbuk hingga menjadi bubuk hijau halus seperti yang biasa kita lihat selama ini. 
Jenisnya ada dua, yaitu koicha (teh kental) dan usucha (teh cair). Bubuk matcha akan dikocok menggunakan alat pengaduk matcha bernama chasen yang biasanya terbuat dari lidi halus.
ADVERTISEMENT
Biasanya, matcha akan diaduk hingga mengeluarkan busa. Ada yang menyukai permukaan matcha sepenuhnya tertutup busa, namun ada juga yang hanya menginginkan sedikit busa pada tehnya. Semua tergantung selera masing-masing. 
Matcha sejatinya memiliki rasa yang cukup kuat dan tajam, sehingga tak semua orang menyukai rasanya. Melihat tingginya minat orang-orang, berbagai gerai minuman terkenal seperti Starbucks dan Coffee Bean turut mengeluarkan varian bubuk teh matcha. 
Apakah kamu termasuk salah satu penggemar matcha? Lantas olahan matcha seperti apa yang menjadi favorit? Simak ulasan selengkapnya di kumparan (kumparan.com).