Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Bukan Hanya Pria, Wanita Juga Bisa Tumbuh Kumis
31 Juli 2017 14:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
![Kumis tipis sebagai pemanis penampilan. (Foto: Instagram/@isyanasarasvati - @iisdahlia)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1501474221/pgoe04vdswhompcr7h1x.jpg)
ADVERTISEMENT
Selama ini, kumis kerap diidentikkan dengan kaum adam. Rambut halus yang tumbuh di atas bibir ini memang dianggap sebagai simbol maskulinitas. Namun, pernahkah kamu menyadari bahwa sesungguhnya ada sangat banyak perempuan yang juga memiliki kumis?
ADVERTISEMENT
Ya, sebagian kaum hawa juga memiliki kumis pada area wajahnya. Hanya saja, kumis yang dimiliki tidak setebal lelaki. Dalam dunia medis sendiri, kondisi ini dikenal dengan istilah hirsutism.
Tak sedikit orang yang menganggap bahwa kumis tipis mampu mempermanis tampilan wajah kaum hawa. Sebut saja pedangdut Iis Dahlia, penyanyi Isyana Sarasvati, Syahrini, hingga pesinetron Dhini Aminarti. Seluruhnya memiliki paras yang cantik, bukan?
Banyak perempuan yang mengganggap kumis tipis sebagai berkah. Namun tak sedikit juga yang memandang hal ini sebagai 'kutukan'.
Banyak perempuan yang justru merasa minder dan tak percaya diri akibat kumis yang dimiliki. Memang, sebagian perempuan memiliki kumis yang cukup lebat sehingga memengaruhi tampilan wajah secara signifikan. Kumis tipis yang terlalu kentara menjadikan wajah tampak maskulin.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa yang menyebabkan perempuan tumbuh kumis di wajahnya?
Hormon androgen jadi jawaban yang paling tepat atas 'fenomena' yang satu ini. Sebagian perempuan memiliki jumlah hormon androgen yang berlebih, sehingga merangsang pertumbuhan rambut halus pada area tubuh tertentu.
Androgen sendiri merupakan hormon yang mengontrol perkembangan karakteristik seks pada tubuh laki-laki. Dan dalam hal ini (pada perempuan), kumis tipis jadi efek yang paling mudah terlihat.
Jika disederhanakan, hal ini bisa dikatakan sebagai bentuk ketidakseimbangan hormon. Kelebihan produksi hormon androgen sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari faktor keturunan (genetik) dan efek samping penggunaan steroid atau penggunaan obat tertentu.
Pada beberapa kasus serius, kumis tipis pada perempuan merupakan salah satu gejala dari PCOS (Polycstic Ovarian Syndrome), CAH (Congenital Adrenal Hyperplasia), hingga tumor pada indung telur perempuan.
ADVERTISEMENT
Kamu merupakan salah satu perempuan yang berkumis tipis? Jangan keburu cemas dulu, karena hal ini tak selalu merujuk pada penyakit tersebut, kok.
Agar lebih yakin, kamu sebaiknya memeriksakan diri ke dokter ahli. Seperti dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Sp.OG) yang bisa mengecek keseimbangan hormon dalam tubuh kamu.