Cerita di Balik Brand Kecantikan Besar Korea Selatan Amorepacific

17 April 2019 10:44 WIB
clock
Diperbarui 24 April 2019 14:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebun teh milik Amorepacific di Jeju, Korea Selatan. Foto: Dok. Amorepacific
zoom-in-whitePerbesar
Kebun teh milik Amorepacific di Jeju, Korea Selatan. Foto: Dok. Amorepacific
ADVERTISEMENT
Anda para beauty enthusiast atau penggemar produk dan rutinitas kecantikan, tentu sudah akrab dengan brand seperti Laneige, Innisfree, Etude, Mamonde dan Sulwhasoo.
ADVERTISEMENT
Lima brand ini merupakan brand terkenal asal Korea Selatan yang menjadi pionir dalam berbagai tren kecantikan. Laneige mempopulerkan Sleeping Mask, Innisfree sangat lekat dengan skin care dari bahan teh hijau, dan setiap kali kita bicara tentang cushion atau bahan kecantikan dari ginseng, kita tidak bisa lepas dari merek Sulwhasoo.
Tapi tahukah Anda, bahwa brand-brand terkenal ini sebetulnya berada dalam naungan satu perusahaan besar di Korea Selatan yang bernama Amorepacific? Selain kelima brand tersebut yang sudah cukup terkenal di Indonesia, Amorepacific juga menaungi sekitar 20an brand lainnya yang tidak hanya populer di Korea Selatan, namun juga di seluruh dunia. Mulai dari perawatan kulit, kosmetik, perawatan rambut, brand retail Aritaum hingga merek teh terkenal di Korea Selatan, Osulloc.
ADVERTISEMENT
Pada 3-5 April lalu, kumparan berkesempatan mengenal lebih dekat cerita dan sejarah Amorepacific di Korea Selatan. Di kantor pusatnya yang megah di kota Seoul, kami belajar mengenai filosofi di balik suksesnya brand kecantikan besar Asia ini, hingga pendekatan inovatif yang mereka gunakan yang membuat produk-produk mereka begitu sukses di pasaran.
"Kosmetik ginseng dan kosmetik teh hijau, sleeping masker hingga cushion, tantangan baru Amorepacific selalu mengejutkan dunia dan menciptakan budaya kecantikan yang baru. Inilah inti dari visi inovasi Amorepacific selama 74 tahun," jelas Timothy Park, Senior Vice President of Group Stategy Division Amorepacific kepada media yang berkunjung.
Selain mengunjungi gedung kantor pusat Amorepacific, kami juga diajak berkeliling Osan Beauty Campus, pusat riset dan produksi produk Amorepacific yang terletak satu jam perjalanan bus dari Seoul, dan terbang ke Jeju melihat perkebunan teh pusat industri teh untuk Osulloc dan Innisfree.
Headquarter Amorepacific di Seoul, Korea Selatan. Foto: Dok. Amorepacific
Headquarter Amorepacific di Seoul, Korea Selatan. Foto: Dok. Amorepacific
Warisan kecantikan dari seorang ibu
ADVERTISEMENT
Cerita Amorepacific yang saat ini menjadi perusahaan kosmetik terbesar di Korea Selatan, dimulai pada tahun 1932 ketika seorang ibu bernama Yun Dokjeong mulai menjual minyak yang dibuat dari ekstrak bunga Camelia di desa Kaesong, sebuah desa yang saat ini berada di daerah selatan Korea Utara. Bisnis rumahan tersebut ternyata berkembang baik, dan putera kedua Yun Dokjeong yang bernama Suh Sungwhan mengambil alih bisnis tersebut dan membesarkannya lagi. Pada tahun 1945, Suh Sungwhan resmi mendirikan perusahaan dengan nama Pacific atau dalam bahasa Korea, Taepyeongyang.
Selain bisa digunakan untuk memasak, ekstrak bunga Camelia tersebut ternyata juga dapat digunakan untuk membuat minyak rambut. Pada tahun 1951, Taepyeongyang meluncurkan gel rambut yang terbuat dari ekstrak tanaman dengan nama ABC.
ADVERTISEMENT
Pada 1966, Amorepacific mulai mengembangan produk kecantikan berbahan ginseng, bahan alami yang sangat terkenal di Korea. Awalnya diluncurkan dengan nama ABC Ginseng Cream, pada 1997, bahan perawatan kulit dengan bahan dasar ginseng mulai dikenal dunia dengan nama Sulwhasoo.
Sulwhasoo. Foto: dok. Sulwhasoo
Flagship Store Sulwhasoo di Seoul, Korea Selatan. Foto: Dok. Amorepacific
Inovasi, budaya dan tradisi serta seni tampaknya memang menjadi elemen utama dalam suksesnya brand Amorepacific.
Teknologi cushion yang saat ini dihadirkan oleh hampir semua brand kosmetik global, pertama kali diluncurkan oleh Amorepacific pada tahun 2008. Cushion- produk yang mengkombinasikan bedak, foundation dan BB Cream- langsung menjadi produk bintang dalam industri kosmetik.
Iope Air Cushion Matte Longwear & Super Vital Cream Rich Foto: Dok. Iope
Pada 2002, brand Laneige juga hadir dengan produk Sleeping Mask yang seketika juga menjadi incaran para pecinta skin care. Begitupun dengan brand Innisfree yang berhasil mempopulerkan produk kecantikan berbahan dasar teh hijau.
Laneige Flagship store di Seoul, Korea Selatan. Foto: Dok. Amorepacific
Amorepacific juga sangat dengan cermat menghargai budaya dan sejarah mereka melalui gedung Osan Beauty Campus dan Amorepacific Archive di mana pengunjung dapat mempelajari langsung sejarah perusahaan kosmetik Korea Selatan yang sudah berusia lebih dari 70 tahun ini. Semua detail dalam perjalanan Amorepacific dapat dilihat gedung Archive ini. Mulai dari seragam para pekerja, kemasan produk dari awal hingga yang terbaru, bahka aksesori berupa pouch dan shopping bag, semuanya tersimpan rapi dalam gedung tersebut.
Pusat riset dan produksi Amorepacific, Osan Beauty Campus. Foto: Fitria Sofyani/kumparan
Pusat riset dan produksi Amorepacific, Osan Beauty Campus. Foto: Fitria Sofyani/kumparan
Tidak salah jika Amorepacific memiliki misi menjadi perusahaan kosmetik terbesar di Asia dengan slogan Asian Beauty Creator. Dengan posisinya sebagai di urutan ke-14 perusahaan kosmetik terbesar di dunia, Amorepacific terus melaju dengan berbagai inovasi. "Kami ingin menjadi perusahaan yang mempelopori dan memperbaharui tren global beauty melalui transformasi digital, produk kosmetik yang luar biasa dan hubungan pelanggan yang berbeda dengan perusahaan yang lain," ujar Timothy Park.
ADVERTISEMENT