Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Cokelat Bisa Redakan Rasa Sakit Saat Haid, Mitos atau Fakta?
12 Oktober 2017 16:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB

ADVERTISEMENT
Kamu mungkin sering mendengar jika cokelat merupakan obat ampuh dalam menangani rasa sakit saat sedang haid. Adanya kandungan dopamine dalam cokelat yang bisa meningkatkan perasaan bahagia membuat hampir semua wanita percaya, bahwa ada korelasi antara perasaan bahagia yang ditimbulkan dengan redanya rasa sakit saat haid.
ADVERTISEMENT
Namun, benarkah cokelat bisa meredakan rasa sakit saat datang bulan?
Jika kamu berpikir rasa sakit akan hilang, maka kamu salah. Menurut psikolog Ajeng Raviando, cokelat memang mengandung bahan yang mampu mengalirkan perasaan bahagia di sekujur tubuh, tapi bukan berarti kandungan tersebut dapat menangani rasa sakit ketika haid.
"Sebenarnya tidak benar-benar meredakan rasa sakit. Tapi, karena adanya faktor yang mampu mengalihkan kita pada sesuatu yang menyenangkan, maka rasa sakit itu tak akan terasa," jelas Ajeng saat ditemui kumparan (kumparan.com) di hotel The Westin Jakarta, Rabu (11/10).

Faktor pengalihan yang dimaksud oleh Ajeng merupakan efek perasaan senang yang didapatkan saat seseorang mengunyah cokelat.
Menurutnya, pemikiran seseorang terhadap efek coklat akan terbentuk, sehingga mereka yang merasakan sakit saat haid akan melupakan rasanya dan lebih memikirkan manfaat dari cokelat itu sendiri.
ADVERTISEMENT
"Cokelat yang mampu memberikan efek menenangkan akan membuat orang merasa senang. Jadi, meskipun seseorang merasakan sakit, maka selama kita merasa senang, rasa sakit itu tidak akan terasa," terangnya.
Ajeng juga menjelaskan bahwa sakit yang dialami oleh wanita yang sedang haid sebenarnya tidak akan hilang meskipun dibantu dengan cokelat. Tapi, karena otak sudah teralihkan dengan hal yang membuat orang lebih rileks, maka rasa sakit pun seakan-akan telah mereda.
"Berbeda kalau ngga ada hal lain yang mampu mengalihkan pikiran kita, maka kita akan terus merasa sakit," lanjut Ajeng.
Sugesti dan mindset yang positif dianggap Ajeng sebagai kunci utama dalam menghilangkan rasa sakit saat haid. Karena selama kita mengkonsumsi makanan yang mampu menstimulasi pikiran untuk selalu merasa senang, maka mindset pun akan ikut berubah.
ADVERTISEMENT