Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Definisi Wanita Cantik di Mata Menteri Susi Pudjiastuti
16 Maret 2018 17:26 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Akhirnya, BeautyFest Asia 2018 resmi dimulai!
Berlokasi di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, ini merupakan kali kedua pameran kecantikan berskala internasional ini digelar. Di sini, kamu bisa berpetualang mengunjungi aneka booth makeup dan skincare yang tersedia.
ADVERTISEMENT
Selain berbelanja, kamu juga bisa mengikuti aneka beauty class dan talk show yang dipandu oleh beauty influencer favorit kamu. Beautyfest Asia 2018 hari pertama di ramaikan oleh Andy Yanata, Rachel Goddard, Harumi Sudrajat, dan masih banyak lagi.
Berbeda dengan tahun lalu, Beautyfest Asia 2018 mengangkat tema sosial yang sedang hangat diperbincangkan, yaitu ‘Diversity is Beautiful’.
Cantik tak melulu berarti memiliki kulit putih, hidung mancung, dan berbadan langsing bak model. Cantik berasal dari dalam diri, tak peduli bagaimanapun penampilan fisik yang kamu miliki.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pun hadir untuk berbagi pandangan soal makna kecantikan di matanya.
“Untuk saya, cantik tidak harus hidung mancung mata bulat. Banyak orang yang mata biasa, hidung biasa, Tapi sekali lewat enak dilihat,” ujarnya saat ditemui kumparanSTYLE (kumparan.com) di Beautyfest Asia 2018, Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Jumat (16/3).
ADVERTISEMENT
Baginya, otak cerdas, pikiran positif, dan rasa percaya diri jadi modal utama bagi perempuan untuk terlihat cantik.
“Harus feel equal, confident. More knowledge you have, itu pasti beda. Orang yang 'berisi' kepalanya pasti lain. Cantik tidak pintar kayak orang blo'on,” kata Susi sambil tertawa.
Menurutnya, untuk menjadi cantik sama sekali tak perlu merepotkan diri dengan berdandan hingga berjam-jam.
“Saya enggak habis pikir perempuan ke acara (dandan) satu jam. Mau cantik boleh, tapi kalau buang waktu ya ngapain? Bikin (pembawaan diri) lebih ceria, gembira, spirit konstruktif positif ya pasti kelihatan (cantik),” tutupnya sambil tersenyum.