Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Dewi Kauw, Perempuan di Balik Suksesnya Skincare Organik 'Skin Dewi'
26 April 2018 17:24 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Kulit yang terbebas dari masalah, sejatinya memang menjadi keinginan setiap orang. Berbagai brand kecantikan pun dihadirkan demi terciptanya kebutuhan masyarakat akan kulit yang diinginkan.
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang coba Skin Dewi wujudkan, produk dalam negeri ini didirkan sejak 2014 lalu oleh Dewi Kauw, seorang perempuan lulusan teknik kimia University of Washington, Amerika Serikat.
Perjalanan Dewi mendirikan Skin Dewi tak serta merta untuk bisnis semata. Semua berawal saat ia melahirkan anak keduanya yang memiliki kondisi kulit Atopic Dermatitis, yaitu timbulnya ruam-ruam merah gatal di sekujur tubuh.
Mulanya, ia hanya menyangka bahwa anaknya memiliki kulit yang sensitif. Segala upaya pun dikerahkan demi menyembuhkan kondisi kulit pada anaknya tersebut.
“Semakin hari semakin parah, all over her body. Saya datang ke dokter kulit, diberikan obat dan memang hilang, tapi sehari dua hari kembali lagi, dan semakin parah,” kenang Dewi saat ditemui kumparanSTYLE (kumparan.com) di Gedung Jautama, Jakarta Selatan, Rabu (25/4).
Dewi menyadari sedari awal, bahwa obat yang diberikan dokter tersebut memang mengandung steroid. Meski ampuh, kandungan tersebut bisa membuat penggunanya ketergantungan.
ADVERTISEMENT
“Bukan berarti saya melarang penggunaan steroid, yang jadi permasalahan di sini adalah sifat ketergantungannya tersebut. Saya khawatir 10 tahun ke depan anak saya masih ketergantungan dengan penggunaan steroid,” tambah Dewi.
Suatu hari, ia berkesempatan untuk mengunjungi Jerman. Di sana, ia melihat begitu umum penggunaan bahan organik pada setiap produk-produknya. Sampai obat yang dijual di swalayan pun mengandung organik.
“Dari situ saya berpikir, untuk obat sehari-hari saja bisa, berarti untuk kulit pun bisa,” tambahnya.
Untuk memantapkan keinginannya terjun ke industri kosmetik organik, Dewi pun memperdalam pengetahuannya dengan mengikuti pendidikan organic skin care di Formula Botanica, School of Natural Sciences. Ia juga mengambil kelas Robert Tisserand dan short course di Grasse Institute of Perfumery France, Prancis.
ADVERTISEMENT
“Saya menyadari dan mempelajari, bahwa kulit manusia itu unik sekali. Setiap kulit berbeda-beda. Jika seseorang cocok menggunakan skincare tertentu, yang lain belum tentu cocok,” jelasnya.
“Mau sebagus apa pun skincare, senatural apapun kandungannya, kalau enggak cocok sama kulit, ya enggak akan cocok,” tambah Dewi.
Atas kesadaran itulah, Dewi mendapatkan inspirasi untuk tidak menjual produk saja. Namun, disisipi dengan komponen-komponen edukasi.
“Karena balik lagi, kalau hanya sekadar menjual, belum tentu produk ini cocok digunakan setiap orang,” jelas perempuan berambut pendek ini.
Edukasi tersebut ia tawarkan lewat workshop-workshop kecantikan. Mulai dari membuat lotion, serum, lip balm, body mist, dan masih banyak lagi.
Dewi juga menawarkan konsultasi bagi para kliennya. Sehingga ia ingin fokus ke edukasi, karena bisa saja penyebab kulit bermasalah bukan pada kulit saja, namun faktor-faktor lainnya seperti hormon, pola makan, lifestyle, dan lainnya.
Kini, Skin Dewi menjadi salah satu produk lokal alami yang tengah diminati berbagai beauty guru. Produk-produk yang bisa Anda dapatkan mulai dari Hazelnut Cleansing Milk, Helichrysum Vitamin C Treatment, Raspberry Cleansing Milk, Temulawak Balancing Emulsion, Ginkgo Biloba Firming Cream, dan Calendula Soothing Gel.
ADVERTISEMENT
Jika Anda tertarik untuk mendapatkan produk dari Skin Dewi, maka Anda perlu menyiapkan kocek mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 900 ribuan. Dan jika Anda ingin mengikuti workshop-workshop edukasi dari Skin Dewi, Anda bisa berkunjung ke situs http://skindewi.com/en/ resminya untuk mendaftar.