Didiamkan Sebulan, Apa yang Terjadi Pada Burger Cepat Saji ini?

31 Januari 2017 9:25 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Burger keluaran restoran cepat saji. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Burger keluaran restoran cepat saji. (Foto: Thinkstock)
Jika bicara soal burger cepat saji, tampaknya masih belum ada yang mampu menggeser posisi McDonald dari benak hampir semua orang, khususnya warga Amerika. Restoran fast food yang jaringannya tersebar di seluruh dunia ini memiliki sederet pesaing yang tak kalah populer, seperti Burger King dan Wendy's. Ketiga gerai fast food ini juga menjadi primadona di Tanah Air. 
ADVERTISEMENT
Meski amat praktis untuk dikonsumsi dan memiliki rasa yang lezat, tak bisa dipungkiri bahwa makanan yang diproduki oleh restoran fast food memiliki bahan pengawet yang kurang baik untuk kesehatan. Meski telah mengetahui dampak buruk fast food bagi kesehatan, banyak orang yang memilih untuk tidak mempedulikan hal ini.
Lalu muncul sebuah pertanyaan sederhana namun menggelitik. Berapa lama burger cepat saji bisa bertahan di luar ruangan tanpa dikonsumsi? Apa yang terjadi pada burger keluaran McDonald dan Burger King jika didiamkan selama satu bulan?
Untuk menjawab rasa penasaran tersebut, Buzzfeed melaksanakan sebuah eksperimen yang melibatkan burger yang berasal dari tujuh restoran fast food tersohor di Amerika.
Buzzfeed membeli tujuh cheeseburger dari tujuh restoran fast food berbeda, yakni McDonald's, Burger King, Wendy's, Carl's Jr., Jack in the Box, In-N-Out, dan Umami Burger. Masing-masing diletakkan dalam sebuah wadah kaca untuk melihat apa yang akan terjadi pada ketujuhnya setelah didiamkan selama sebulan. Hal ini diabadikan lewat video timelapse berjudul 'How Fast Do Burgers Age?'.
ADVERTISEMENT
Dalam video tersebut, permukaan roti Burger King tampak mengerikan, karena hampir seluruhnya ditutupi oleh jamur berwarna putih dan abu-abu. Sedangkan Umami tampak ditumbuhi jamur putih pada bagian patty. Wendy's, In-N-Out, Jack In The Box, dan Carl's JR terlihat ditumbuhi jamur berwarna abu-abu, namun hanya berbentuk bercak pada beberapa titik saja. 
Yang paling mencengangkan adalah tampilan burger keluaran McDonald's, yang hampir sama sekali tak menunjukkan perbedaan berarti dan tak ditumbuhi jamur. Hal ini lantas membuat banyak orang bertanya-tanya. 
Kenapa burger keluaran McDonald's tidak membusuk dan tidak ditumbuhi jamur sama sekali?
Hal ini membuat kumparan teringat kembali pada Karen Hanrahan, yang menggunakan burger McDonald's sebagai alat peraga pada kelas yang diajarnya untuk menunjukkan betapa buruknya mengonsumsi fast food bagi anak-anak. Burger yang dibawa Karen sama sekali tak mengalami perubahan bentuk yang berarti selama 14 tahun terakhir!
ADVERTISEMENT
Namun, jawabannya ternyata bukanlah karena kandungan zat pengawet berbahaya seperti yang dituduhkan orang-orang. 
Pada dasarnya, burger milik McDonald's memang mengandung kalsium propionat dan natrium propionat yang berfungsi sebagai pengawet, namun kadar yang sama juga ditemukan pada biskuit dan roti pada umumnya.
Burger milik Mcdonald's tidak berjamur dikarenakan kandungan lemak yang tinggi dan kecilnya kadar kelembapan yang ada pada roti. "Semua hal yang tinggi akan kandungan lemak akan memiliki kelembapan yang rendah," jelas Barry Swanson, profesor dari Washington State University. Kecilnya kandungan air akan meniadakan ruang bagi jamur untuk bertumbuh.
Kandungan garam yang tinggi juga berperan besar untuk menghambat pertumbuhan jamur. Jadi bisa disimpulkan juga, bahwa burger keluaran McDonald's sangat miskin akan kandungan nutrisi.
ADVERTISEMENT
Ini adalah eksperimen yang dilakukan Buzzfeed pada restoran cepat saji di Amerika. Menurutmu bagaimana dengan di Indonesia?