Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Digemari Seleb Hollywood, Berburu Barang Bekas Berkualitas Jadi Tren
24 Juli 2017 9:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Jika dulu barang bekas atau second hand dianggap sebagai barang yang tak mempunyai nilai jual atau sering dinilai sebagai barang yang tak berharga, berbeda dengan saat ini di mana berburu barang bekas atau barang preloved mulai digandrungi oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Awal mula tren preloved ini berasal dari budaya barat. Sekitar 2010 silam, banyak selebriti Hollywood yang menjual barang bekas miliknya. Sebut saja Lily Allen yang gemar menjual barang-barang vintage milikinya di London, Zoey Deschanel yang juga menjual dress dan sepatu vintage, Julia Roberts yang membeli baju bekas pakai untuk anak-anaknya seharga Rp 130 ribuan, hingga Taylor Swift yang gemar berburu barang bekas nan antik di Portobello Road Market, London.
Melihat banyaknya antusiasme jual beli barang bekas tersebut, situs belaja barang bekas atau preloved kian bermunculan. Di Indonesia sendiri, tren preloved shopping sudah merambah semua kalangan, baik muda ataupu dewasa. Meskipun bekas, namun barang-barang ini masih memiliki kualitas yang sangat bagus dan dijual dengan harga yang jauh lebih murah dari harga asli.
ADVERTISEMENT
Dituturkan oleh Olivia Lautner selaku Associate Country Manager Carousell Indonesia, barang preloved kini telah mendapatkan termpat tersendiri di hati masyarakat. Meski belum ada statistik yang menunjukkan angka pasti perkembangan barang-barang preloved di Indonesia, tetapi jika ditilik dari gaya hidup masyarakat saat ini, tak mengherankan jika permintaan barang bekas berkualitas sangat tinggi. Apa sebabnya?
Masyarakat kini mengincar barang bekas karena dianggap masih memiliki kualitas yang bagus dan prima. Misalnya saja, barang-barang bermerek yang bisa didapatkan dengan harga yang jauh lebih murah.
"Misalnya jika mungkin beli produk merk ZARA, kalau di toko harganya Rp 500 ribu tapi kalo beli di toko preloved bisa dapat harga Rp 50 ribu sampai 80 ribu padahal baru dipakai satu atau dua kali. Murah tapi valuenya tinggi," papar Olivia saat ditemui kumparan (kumparan.com) di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (21/7).
Selain itu, generasi millenials zaman sekarang nampaknya gemar mengoleksi suatu barang langka yang dulu sempat hits dan kini sulit didapatkan. Misalnya, jaket kulit tahun '80an, kacamata dengan frame lebar yang sempat hits di era '70an atau sepatu boots keluaran brand ternama yang dijual limited edition pada tahun '90'an.
ADVERTISEMENT
Keinginan untuk tampil lebih berbeda menjadi alasan utama anak muda zaman sekarang mengincar barang langka atau limited edition yang bisa mereka dapatkan dengan mudah di situs belanja barang preloved.
"Misalnya di toko sudah out of stock atau ternyata barang tersebut tergolong limited edition, maka mereka bisa memukannya di situ belanja barang preloved dengan harga yang terjangkau," tutur Olivia.
Alasan lainnya adalah kembalinya eksistensi barang-barang vintage di tengah generasi millenials. Saat ini, para millenials sangat apik dalam memadu padankan segala jenis pakaian beserta aksesorisnya. Kehadiran situs belanja barang preloved menjadi wadah masyarakat dalam mencari barang preloved.
"Old is new again. Barang vintage kembali jadi eksis, seperti analog kamera, vintage stuff atau vintage fashion kini kembali musim. Seiring dengan adanya tren Old is New Again ini, barang preloved pun kini makin naik dan makin diincar oleh masyarakat," papar Olivia sebelum menutup perbincangan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu juga termasuk orang yang kerap berburu barang bekas atau preloved?