Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Foto: Melihat Ruang Kerja Baru dari Studio Air Putih Batubata
23 Oktober 2018 7:43 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Bagaimana rasanya bekerja dalam sebuah ruang terbuka, luas, asri, teduh, dengan bentuk bangunan yang mampu ‘memanjakan’ siapa saja yang ada di dalamnya?
ADVERTISEMENT
Jika Anda ingin merasakannya, maka Anda harus berkunjung ke ruang kerja dari salah satu studio arsitektur , Studio Air Putih dengan nama @Batubata.
Terletak di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Studio Air Putih merupakan nama dari biro arsitektur Denny Gondo dan desain interior Jake Roos.
Sebelum berpindah ke @Batubata, sebenarnya Studio Air Putih sudah memiliki ruang kerja yang tak kalah stylish. Namun sayang, studio tersebut berukuran lebih kecil dan membatasi aktivitas siapa saja yang bergerak di dalamnya.
“Butuh waktu 15 tahun untuk kami bisa sampai pada tahap ini. Dahulu kami delapan orang, sekarang sekitar 30 orang, sehingga membutuhkan ruang baru untuk memadai aktivitas kami,” papar Denny Gondo saat ditemui kumparanSTYLE, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
kumparanSTYLE pun berkesempatan untuk bermain dan mengintip lebih jauh bangunan baru studio arsitektur ini, sembari didampingi oleh sang arsitek, Denny Gondo dan interior desainer, Jake Roos.
Begitu sampai, kami disambut dengan dinding besar berbentuk vertikal yang seluruhnya dilapisi dengan batu bata merah. Memasuki pintu utama pun, seluruh lorong di kiri kanan kami berlapiskan batu bata. Mengingat saat kami tiba sudah memasuki waktu senja dan hujan yang baru saja reda, pencahayaan dari luar menjadi minim dan memberikan kesan magis dan misterius.
Perjalanan masuk ke dalam, seolah sedang berjalan menyusuri labirin. Saat memasukinya lebih jauh, kami tersadar bahwa bangunan ini tersebar menjadi beberapa komponen. Terlihat dari luar, studio ini tampak seperti satu bangunan besar. Namun, nyatanya, semakin dalam, semakin banyak ruang terbuka yang membuat siapa saja akan semangat untuk berpetualang dan mengintip setiap pojok bangunan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Saya menyebut ini sebagai konsep arsitektur in the box. Tidak terlihat dari luar, tapi semuanya ada di balik ‘tembok’ ini," tambah Denny.
Memiliki luas tanah 1700 meter persegi, kompleks di @Batubata ini terdiri dari enam bangunan terpisah, mulai dari ruang meeting, ruang kerja arsitek, ruang kerja interior, lounge, pantry, hingga ruang pribadi Denny dan Jake Roos sendiri.
“Untuk saya, ruang kerja itu harus lebih nyaman dari tempat tinggal sendiri. Kita di bidang kreatif, semoga kreasinya pun jadi lebih mengalir dengan lingkungan kerja yang nyaman,” papar Denny.
Keunikan dari bangunan ini bukan hanya berlapis batu bata yang photogenic saja. Di kala senja, sinar matahari akan menyusup masuk dan menghasilkan siluet-siluet cahaya yang memikat hati. Batu-bata di sekitar bangunan utama juga berperan sebagai pembatas cahaya matahari agar tak terpapar langsung ke dalam ruang kerja.
Bukan hanya itu, konsep bangunan yang tersebar membuat bangunan ini memiliki banyak ruang terbuka dan menyajikan ruang tengah atau courtyard yang dipenuhi dengan pohon-pohon rindang, tampak sejuk dan asri.
Bangunan spesial ini nyatanya juga mendapatkan apresiasi besar dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Studio Air Putih @Batubata mendapatkan IAI Award 2018 untuk kategori perkantoran.
ADVERTISEMENT
“Tentu saya tak bisa menyembunyikan rasa bahagia saya atas penghargaan ini. Ini menjadi salah satu pencapaian terbesar saya,” tutup Denny.
Jika kami boleh merangkum kunjungan kami ke Studio Air Putih @Batubata, bangunan ini merupakan sebuah gambaran ruang yang puitis, terutama di kala senja saat hujan reda.