Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Gantikan Ikan Dory, Ikan Patin Juga Jadi Bahan Utama Fish n Chips
10 Oktober 2017 16:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB

ADVERTISEMENT
Penikmat kuliner tentu tak asing dengan makanan fish n chips yang dibuat dari olahan daging ikan john dory atau yang lebih dikenal dengan sebutan ikan dory. Hidangan yang berasal dari Inggris ini menggunakan ikan dory sebagai bahan utamanya. Ikan john dory atau ikan dory merupakan jenis ikan yang hidup di laut dan memiliki ciri-ciri bertubuh pipih, sirip atas yang cukup panjang dan memiliki motif bulat hitam pada bagian tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Dibalut dengan tepung terigu dan dimasak dengan teknik deep frying sehingga menghasilkan tekstur garing di luar dan lembut di dalam. Sensasi makan fish n chips inilah yang membuat hidangan ini digemari oleh masyarakat Indonesia.
Kepopuleran fish n chips di Tanah Air membuat para pelaku bisnis kuliner kini beralih untuk mendirikan restoran khusus fish n chips. Persaingan yang cukup ketat menyebabkan para pemilik restoran berlomba-lomba menawarkan harga menu fish n chips yang disesuaikan dengan kantong masyarakat
Bahkan beberapa restoran menyajikan menu fish n chips dengan harga yang cukup terjangkau, di bawah Rp 50 ribu. Harga ini cukup mengagetkan mengingat bahan utama hidangan ini adalah ikan john dory yang diketahui cukup mahal, yakni sekitar Rp 234 ribu per kilogramnya.

Pertanyaan pun muncul, bagaimana harga ikan dory yang begitu mahal bisa dijual dengan harga yang sangat murah saat diolah sebagai hidangan fish n chips?
ADVERTISEMENT
Ternyata, sebagian besar menu fish n chips yang dijual di Indonesia tidaklah menggunakan ikan john dory atau ikan dory, melainkan menggunakan ikan patin yang memiliki tekstur yang serupa dengan ikan dory.
Hal ini pun lantas dibenarkan oleh celebrity chef Yuda Bustara yang mengatakan bahwa banyak restoran yang menggunakan ikan patin sebagai bahan utama pembuatan menu fish n chips.
"Kalau kamu menemukan menu fish n chips yang dijual dengan harga murah itu patut dicurigai karena kemungkinan besar ikan yang digunakan bukan ikan john dory tapi ikan patin," kata chef Yuda saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Selasa (10/10).
"Tapi balik lagi ke restorannya, kalau misalnya restorannya itu terpercaya dan menjual harga fish n chips dengan harga wajar (mahal) maka bisa dipastikan ikan yang digunakan benar ikan john dory," sambungnya.

Tekstur dan rasa yang hampir sama menjadi alasan terkuat mengapa banyak yang menggunakan ikan patin sebagai pengganti ikan john dory.
ADVERTISEMENT
"Karena teksturnya hampir sama, yaitu sama-sama lembut. Warnanya pun juga hampir serupa yaitu sama-sama berwarna putih. Jadi, bagi orang awam sulit untuk membedakan antara ikan patin dan ikan dory sungguhan," jelas chef Yuda.
Sebenarnya, di negara asalnya sendiri, hidangan fish n chips tak melulu menggunakan ikan dory sebagai bahan utama. Ikan jenis lain yang mempunyai tekstur serupa dirasa cocok untuk menggantikan ikan dory yang bernilai jauh lebih mahal.
"Untuk membuat fish n chips enggak harus selalu menggunakan ikan dory. Karena ikan lain pun bisa digunakan selama mempunyai tekstur kelembutan yang mirip," paparnya.
Mengakhiri perbincangan, chef Yuda pun menyayangkan atas kecurangan para pebisnis kuliner yang secara jelas menuliskan 'ikan dory' di menu fish n chips mereka padahal belum tentu ikan yang digunakan adalah benar ikan dory, melainkan ikan patin yang dijual dengan harga jauh lebih murah, yaitu sekitar Rp 14.000 hingga Rp 15.000/kg.
ADVERTISEMENT