Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
"Garuda Emas" Berlaga Untuk Ajang Miss Universe 2016
10 Januari 2017 12:05 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Tak terasa, pertarungan Kezia Warouw di ajang pemilihan ratu sejagat, Miss Universe 2016, tinggal menghitung hari. Berbagai persiapan pun telah dilakukan Kezia demi mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional.
ADVERTISEMENT
Dari tahun ke tahun, Indonesia dikenal sebagai negara 'langganan' pemegang gelar Best National Costume pada ajang Miss Universe. Prestasi yang berhasil diraih Indonesia selama ini tentunya tak lepas dari peran desainer kreatif kebanggaan Tanah Air, Dynand Fariz.
Tiga kali berhasil menghantarkan Indonesia meraih gelar Best National Costume, tahun ini Dynand kembali mendapat kepercayaan serupa. Desainer ini mengangkat tema "Garuda Emas" dalam menciptakan kostum nasional yang akan dikenakan Kezia, Puteri Indonesia 2016.
"Garuda Emas" yang dibuatnya didominasi warna emas dan menggunakan bahan dasar tembaga. Kostum spektakuler yang satu ini memiliki sayap emas layaknya burung garuda pada bagian punggung dan menggunakan tongkat lengkap dengan bendera Merah Putih.
Uniknya lagi, kedua sayap tersebut ternyata bisa menyala dalam gelap, alias glow in the dark. Dynand menjelaskan bahwa cahaya yang dihasilkan oleh lampu pada kostum melambangkan sebuah energi.
ADVERTISEMENT
Dengan total bobot seberat 20 kg, kostum yang seluruh detailnya dibuat oleh tangan tersebut menghabiskan waktu selama dua bulan untuk pengerjaannya. Dari sisi desain, tampilan "Garuda Emas" yang cukup gagah membuat Kezia tampak menonjol layaknya warrior princess. Kostum secara keseluruhan mampu memancarkan percikan semangat yang ada dalam diri perempuan Indonesia.
"Garuda Emas" dianggap melambangkan keagungan dan kejayaan bangsa. Burung Garuda dipilih Dynand untuk mewakili kedaulatan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Kostum ini mencerminkan persatuan dengan perbedaan suku, budaya, agama, wilayah, golongan, dan sebagainya. Lewat akun Instagram @officialputeriindonesia, YPI menjelaskan bahwa pesan utama yang dibawa adalah Unity Nation.
Tak bisa dipungkiri, desain natcos yang dibuat oleh desainer asal Jember ini memang agak berbeda dari yang pernah dibuatnya pada tahun-tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2014 silam, Dynand sukses mengharumkan nama Indonesia dengan menyabet gelar Best National Costume lewat "Tale of Siger Crown" yang dikenakan Elfin Pertiwi pada ajang Miss International 2014 di Jepang.
Di tahun yang sama, Estelita Liana juga meraih gelar yang sama lewat "Warrior Princess of Borneo" saat mewakili Indonesia pada ajang Miss Supranational di Polandia. Kesuksesan juga diraih Elvira Devinamira pada 2015 lalu saat mengenakan "The Chronicle of Borobudur" pada ajang Miss Universe.
"Kami memikirkan konsep ini sejak perhelatan Jember Fashion Week yang digelar Agustus tahun lalu. Jadi kami sudah banyak karya-karya yang berhubungan dengan lambang negara, sebagai bentuk kreativitas kami dalam berkarya. Ini memotivasi saya banget untuk menciptakan national costume ini," jelas Dynand, seperti dikutip dari Antara .
ADVERTISEMENT
Sejak publikasikan, "Garuda Emas" menuai berbagai respon di kalangan masyarakat Indonesia. Tanggapan positif mengalir deras dari kalangan netizen, begitu pun dengan kritikan.
"Didikannya Yayasan Puteri indonesia emang luar biasa, Semoga di Tahun bisa naikkk ke Top 10," puji akun @siska.singkong pada akun Instagram Puteri Indonesia.
Meski begitu, cukup banyak netizen yang menyarankan agar Dynand menambahkan ekor pada bagian belakang kostum dan meletakkan lambang garuda pada bagian dada. Seperti komentar yang ditulis oleh @veld_chandra, "tambahin ekornya dong, biar kesan femininnya dapet. Jadi makin megah nantinya klo ada ekor menjulang,".
Bagaimana tanggapan kamu saat melihat kostum "Garuda Emas" yang akan dikenakan Kezia saat berlaga pada ajang Miss Universe 2016 pada 30 Januari mendatang di Manila? Semoga bisa mengharumkan nama Indonesia di dunia Internasional ya!
ADVERTISEMENT