Gebyar Pernikahan Indonesia ke-9 Angkat Tema Batak Mandailing

2 Agustus 2018 18:35 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dekorasi Pernikahan Garden (Foto: Instagram @syahnazs)
zoom-in-whitePerbesar
Dekorasi Pernikahan Garden (Foto: Instagram @syahnazs)
ADVERTISEMENT
Tren pernikahan tradisional makin dominan di Indonesia.
Hal ini terbukti lewat banyaknya pasangan yang memilih adat tradisional sebagai tema utama pernikahannya. Suasana pernikahan tradisional dianggap lebih sakral, khusyuk, dan istimewa.
ADVERTISEMENT
Apakah Anda termasuk salah satu yang berencana menikah dengan tema tradisional?
Anda bisa coba mengunjungi pameran pernikahan yang menyediakan puluhan, bahkan ratusan vendor pernikahan dengan beragam pilihan harga. Selain menghemat waktu dan tenaga, jika beruntung, Anda juga bisa menikmati aneka promo yang ditawarkan.
Salah satunya adalah Gebyar Pernikahan Indonesia, yang digelar 10-12 Agustus mendatang.
Berlokasi di Balai Kartini, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, wedding exhibition ini menghadirkan sekitar 150 vendor pernikahan. Seluruhnya merupakan vendor yang berkecimpung di ranah pernikahan tradisional.
Gebyar Pernikahan Indonesia (Foto: Dok. Gebyar Pernikahan Indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Gebyar Pernikahan Indonesia (Foto: Dok. Gebyar Pernikahan Indonesia)
Mulai dari dekorasi, katering, wedding organizer, busana, entertainment, undangan pernikahan, dan masih banyak lagi.
"Kalau di pameran lain masih ada sisi segmen international wedding, di kita enggak ada. Dan kalaupun ada jas, tapi tetap ada sentuhan Indonesianya," ujar Arief Rachman, Marketing Director Panakrama Organize selaku penyelenggara, kepada kumparanSTYLE.
ADVERTISEMENT
Ini merupakan kali kesembilan Gebyar Pernikahan Indonesia dilangsungkan.
Batak Mandailing Sumatera Utara jadi tema yang diusung. Sebelumnya, GPI pernah menghadirkan pameran pernikahan bertema Sulawesi, Jawa, Sunda, hingga Sumbawa.
"Kenapa Batak? Batak jadi sumber daya tarik yang kuat. Karena orang Batak juga sangat kuat memegang adat istiadatnya," jelas Arief lagi.
Di tahun ini, ia juga menargetkan transaksi berada di atas angka Rp 45 milyar. "Sebenarnya itu sangat mungkin untuk dicapai. Karena kemampuan vendor dalam mengemas paket dan menawarkan produk berkualitas sudah jauh lebih baik dibanding sebelumnya," tutupnya.