Hidangan Durian Sudah Bisa Dinikmati di New York

Morgenstern, toko es krim di New York (Foto: Dok.Morgenstern's Finest Ice Cream)

Meskipun saat ini durian masih dianggap sebagai buah paling bau sedunia, tapi pecinta kuliner di luar Asia sudah mulai menerima kehadiran mereka. Salah satunya adalah di New York, Amerika Serikat di mana para chef mulai membuat berbagai macam makanan menggunakan olahan durian.

Chef dan pemilik restoran Laut, Salil Mehta tetap memutuskan untuk membuat hidangan ini meskipun durian berisiko karena terkenal bau. Ia percaya bahwa hidangan terbarunya akan menjadi tantangan untuk pengunjung restorannya, karena bahkan istrinya Stacey Mehta tidak mau mencicipinya.

"Istriku berpikir durian adalah hal paling buruk," ujarnya kepada Wall Street Journal.

Tapi ternyata tidak hanya Laut, tapi beberapa restoran, cafe dan bar sekarang sudah menyediakan durian.

Memang bukan hal yang gampang untuk makan durian kalau tidak suka dengan baunya. Tapi jika sudah terbiasa dengan baunya, durian mempunyai rasa manis yang unik dengan nuansa melon dan bawang dengan tekstur seperti custard. Menurut Mehta, durian terasa seperti percampuran dari rasa mangga dan nangka.

Salah satu tempat yang sukses menyediakan durian adalah Morgensterns's Finest Ice Cream. Penemunya menciptakan es krim rasa durian yang terbukti menjadi kesukaan pelanggan. Minuman cokelat panas rasa durian juga akan ditambahkan ke dalam menunya untuk musim dingin.

Cocktail dengan campuran durian. (Foto: Dok.The Standard Grill)

Selain es krim dan makanan penutup, cocktail rasa durian juga sudah mulai muncul. Salah satunya penemunya adalah Standard Grill yang berada di Meatpacking District. Pemiliknya, Gates Otsuji membuat minuman bernama "Snake Charmer" yang mencampur durian dengan nectarine putih, jus lemon, dan lain-lain. Minuman ini terjual dengan baik dengan harga US$ 14 atau Rp 186 ribu.

Pizza dengan topping durian juga tersedia dari C Fruit Life, sebuah restoran Asia di daerah Queens. Meskipun pemilik restoran tidak memberi komentar tentang pizzanya, Joe Distefano yang memiliki tur makanan sering menjadikannya salah satu tempat kunjungan wisata.

Banyak tantangan yang menghadang para Chef. Buah ini tidak murah karena berharga minimal US$ 20, atau Rp 266 ribu per buahnya. Aromanya juga menjadi tantangan karena tidak semua orang tahan dengan ketika menciumnya.

Saat Otsuji pertama mencoba untuk meracik "Snake Charmer," ia melakukannya pada pukul 2.30 dini hari saat restorannya sedang kosong. Cara terbaik untuk menghilangkan baunya adalah dengan menggunakan bubuk durian sebagai pengganti buah aslinya.

"Durian tetaplah sangat berbeda untuk tiap orang. Ada yang membencinya, ada juga yang menyukainya," pungkasnya.