Industri Kosmetik Nasional Melonjak 20 Persen karena Generasi Milenial

Ilustrasi makeup (Foto: dok. Thinkstock)

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), pertumbuhan industri kosmetik nasional melonjak 20 persen sejak 2017. Tumbuh empat kali lipat lebih besar dari pertumbuhan ekonomi nasional, kosmetik dijadikan sebagai sektor andalan dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035.

"Bisnis lokal lagi sedap-sedapnya. Kalau kita lihat,10 tahun lalu fashion brand yang naik daun. Tapi sekarang beauty masuk top industry dan jadi sektor andalan di Indonesia," ujar Priscilla Pangemanan, Co-founder SASC Official, saat dijumpai kumparanSTYLE dalam peluncuran lipstik terbarunya beberapa waktu lalu.

Ilustrasi makeup (Foto: dok.Thinkstock )

Jumlah pebisnis kosmetik nasional pun melonjak tajam. Dari 153 perusahaan (2017) menjadi 760 perusahaan. 95 persennya merupakan industri kecil dan menengah (IKM).

Kemajuan pesat industri kosmetik nasional dipicu berbagai hal. Salah satunya adalah pelonjakan populasi milenial yang mulai menggunakan kosmetik.

"Khusus milenial, sekarang mereka pakai produk lebih awal. Kalau kita dulu, umur 17 tahun ke atas baru kenal kosmetik," ujar Priscilla.

Makeup Lebaran. (Foto: Thinkstock)

Semakin dininya usia remaja mulai menggunakan skincare dan makeup, hal tersebut otomatis mendongkrak popularitas kosmetik lokal.

Terlebih label kosmetik yang menjadikan lipstik matte sebagai produk andalan. Beberapa brand kosmetik lokal di antaranya adalah SASC, By Lizzie Parra, ESQA, Mad for Lipstick, Rollover Reaction, Dear Me, Looke Cosmetics, Polka Beauty, dan masih banyak lagi. Sedangkan untuk rangkaian skincare, Studio Tropik, Votre Peau, dan Skin Dewi tengah meroket popularitasnya.

"Dari data yang kita dapat, anak usia 15 tahun sudah diperkenalkan makeup dan sudah pakai makeup pertama kalinya. Jadi, sekarang saat yang tepat untuk ekspansi di bidang kosmetik," tutupnya.