Ini Alasan Kenapa Banyak Orang Gemar Pamer di Instagram

9 Agustus 2017 11:27 WIB
Ini dia alasan unggah barang di Instagram (Foto: Instagram @mmehuillet)
zoom-in-whitePerbesar
Ini dia alasan unggah barang di Instagram (Foto: Instagram @mmehuillet)
ADVERTISEMENT
Seberapa banyak dari kamu yang merasa senang jika menerima hadiah dari orang lain? Entah itu dompet, jam tangan, tas kulit model terbaru, hingga ratusan tangkai bunga mawar nan cantik dari kekasih tercinta.
ADVERTISEMENT
Dan setelah menerima hadiah tersebut, banyak orang akan langsung mengunggahnya di media sosial masing-masing. Ada yang mengunggahnya ke timeline, namun banyak juga yang memasukkannya dalam fitur Instastory yang ada di Instagram.
Biasanya, postingan ini dibuat untuk menunjukkan rasa terima kasih dan bahagia karena telah diberi hadiah. kumparan yakin, banyak di antara kamu yang juga sering melakukan hal ini.
Mulai dari mengunggah barang pemberian orang lain, hingga barang baru yang kamu beli sendiri. Biasanya, benda tersebut bisa berupa makeup, mobil, kue ulang tahun, hingga aneka benda fashion kekinian.
Hal yang secara perlahan telah terbentuk menjadi 'budaya' media sosial inipun tak selamanya dipandang baik oleh semua orang. Tak sedikit juga netizen yang merasa gerah dan menganggap tindakan tersebut dilakukan untuk pamer semata.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa yang jadi alasan sesungguhnya dibalik terbentuknya 'budaya pamer' ini?
Selebgram alias selebriti Instagram sesungguhnya memegang peranan penting dalam membentuk budaya yang satu ini. Memiliki puluhan ribu pengikut, para selebgram kerap dihujani hadiah dan endorse dari banyak orang.
Hal ini secara otomatis mewajibkan mereka untuk 'memamerkan' hadiah tersebut pada media sosial masing-masing. Akibatnya, tindakan ini banyak diikuti orang lain.
Psikolog klinis Lisa Orban mengatakan bahwa sejatinya, kita semua memang tak bisa menghindar dari dorongan 'pamer' ini. "Ada banyak alasan mengapa banyak dari kita yang memilih mengunggah foto hadiah atau barang yang kita beli. Media sosial merupakan medium yang diciptakan untuk membantu orang terhubung satu sama lain, dan banyak orang menggunakannya untuk berbagi, yang juga jadi alasan menggapa mereka mengunggah semua barang baru yang dimiliki, mulai dari tas hingga mobil baru," tutur Lisa, seperti dilansir oleh Metro.
ADVERTISEMENT
"Tentu saja, penting untuk mempertimbangkan dampak apa yang diberikan postingan foto tersebut terhadap gambaran diri dan reputasi. Contohnya, postingan berlebihan bisa dianggap sebagai 'si banyak omong' di Facebook. Pada akhirnya, kita manusia merupakan makhluk yang senang berinteraksi. Bergerombol dan berbagi merupakan bagian dari DNA kita, inilah yang membuat media sosial dan berbagi foto sangat populer," sambung Lisa lagi.
Namun menurut Lisa, pamer bukanlah satu-satunya alasan. Banyak orang mengunggah postingan tersebut karena ingin menegaskan status diri kepada orang lain.
Saat mengunggah hadiah dari orang lain, secara tak sadar kamu ingin menunjukkan bahwa kamu merupakan pribadi yang disukai, dan ingin mengajak orang lain untuk turut menyukai dirimu. Kamu juga ingin terlihat sama dan menjadi bagian dari kelas sosial tertentu.
ADVERTISEMENT
Bagaimana pendapat kamu terkait hal ini?