Ini Alasannya Orang Masih Jarang Belanja Online

30 November 2017 20:27 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keamanan situs belanja online perlu diperhatikan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Keamanan situs belanja online perlu diperhatikan. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Hidup di era digital memang apa-apa serba online. Dari mulai belanja pakaian, elektronik, bahkan sampai keperluan dapur pun dapat kita temukan secara online.
ADVERTISEMENT
Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, semakin banyak gerai dan industri kreatif yang mulai terjun ke ranah dunia maya tersebut. Bahkan, department store pun turut melebarkan sayapnya ke dunia online.
Namun, tidak semua orang percaya dengan hal yang berbau online. Berbagai alasan dari mulai takut modus penipuan sampai ketakutan akan ketidak cocokan dengan produk yang diinginkan.
Belanja online menggunakan e-Banking (Foto: Negative Space (CC0 Public Domain))
zoom-in-whitePerbesar
Belanja online menggunakan e-Banking (Foto: Negative Space (CC0 Public Domain))
"Mengapa pembeli online belum begitu banyak? Karena banyak orang belum percaya produk online. Banyak yang tidak yakin beli online: mereka belum tahu apa size-nya cocok, bahan-nya ok atau tidak, bahkan takut kalau warna di screen berbeda dengan real life," jelas Jo Reiner Widjaja sebagai Head of PasarayaStore.com ketika ditemui kumparan (kumparan.com) dalam acara Private Soft Launching di Pasaraya Grande Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (30/11).
ADVERTISEMENT
Ketakutan akan berbedanya ekspektasi dan realita produk yang dibeli menjadi sebuah alasan masyarakat mengurungkan niatnya untuk berbelanja online.
Pasaraya dan BerrieStore.com Soft Launching (Foto: Gina Yustika Dimara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pasaraya dan BerrieStore.com Soft Launching (Foto: Gina Yustika Dimara/kumparan)
Menurut Medina Latief, selaku Presiden Direktur dari Pasaraya Group menjelaskan bahwa online shopping adalah sebuah kesempatan dan bukan lawan dunia ritel offline. Sehingga, menurutnya konsep offline dan online harus disatukan.
"Kita merge menjadi satu. Mereka dapat melihat size, fit, color, dan quality, sehingga untuk pembelian kedua atau ketiga mereka dapat melakukannya via online," tambah Medina.
Menurutnya, dengan konsep ini maka akan menimbulkan sisi kepercayaan dari mata konsumen. Membiarkan konsumen menikmati secara tradisional, sehingga ketika kepercayaan itu muncul, dapat membeli kembali melalui online.
Apakah kamu salah satu yang percaya berbelanja secara online?