Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Kapan Waktu yang Tepat Berikan Minuman Manis pada Anak?
25 Juli 2017 18:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Sejatinya anak yang masih mengalami pertumbuhan membutuhkan asupan makanan dan minuman yang kaya akan nutrisi. Air putih pun dianggap sebagai asupan mineral yang paling dibutuhkan oleh anak-anak.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu, seiring dengan bertambahnya usia, palet lidah seorang anak akan semakin bertambah. Anak akan mengenal rasa-rasa baru yang mungkin akan membuatnya menjadi ketagihan akan rasa baru tersebut.
Terutama dalam mencoba minuman berasa yang selalu menjadi minuman favorit anak-anak. Padahal ada usia tertentu yang menentukan boleh atau tidaknya seorang anak mengkonsumsi minuman berasa.
Dr. Aninda Perdana, B Med Sc., selaku Health Marketing Manager Danone AQUA mengungkapkan usia yang tepat seorang anak diperbolehkan mencoba minuman berasa.
"Sebenarnya, orang tua harus membiasakan anak untuk minum air putih demi pertumbuhan anak-anak yang sehat. Tapi kalau orang tua ingin memberikan minuman berasa kepada anak, maka berilah saat usia anak sudah mencapai enam tahun," ungkap dr. Aninda saat ditemui kumparan (kumparan.com) di Pacific Place, Jakarta Pusat, Senin (24/7).
Mengapa enam tahun?
ADVERTISEMENT
Di usia ini, seorang anak akan mulai bersosialiasi dengan temannya. Anak akan mengenal hal baru yang ia dapatkan dari temannya baik di lingkungan rumah atau di sekolah, termasuk dalam mengenal minuman berasa.
"Minuman berasa memang mampu menarik minat anak-anak karena warna dan kemasannya yang menarik," tutur dr. Aninda.
Meskipun diperbolehkan, namun dr. Aninda menyarankan para orang tua untuk tidak memberikan minuman isotonik kepada anak yang berusia di bawah enam tahun.
"Minuman isotonik ngga cocok buat anak-anak di bawah usia enam tahun. Karena minuman isotonik itu hanya diperbolehkan bagi mereka yang sudah mampu berolahraga dengan intensitas sedang sampai berat dengan durasi minimal satu jam. Sedangkan anak-anak belum mampu melakukan hal itu," jelasnya.
Bagi anak yang sudah mampu berolahraga berat seperti bermain bola saat usianya masih lima tahun diperbolehkan untuk meminum minuman isotonik.
ADVERTISEMENT
Karena air yang keluar dari tubuh selepas olahraga bukanlah keringat, tapi sudah berubah menjadi ion-ion tubuh. Oleh karena itu, asupan minuman isotonik dibutuhkan untuk mengganti ion-ion yang hilang.
Dr. Aninda juga mengimbau para orang tua untuk membatasi konsumi minuman berasa.
"Pembatasan konsumsi air yang mengandung gula perlu dibatasi. Karena setiap orang hanya boleh mengonsumsi minuman manis tidak lebih dari 10 persen setiap harinya," pungkas dr. Aninda.